Belum Jelas Kapan Suku Bunga Turun, IHSG Hingga Rupiah Aman?

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks harga saham gabungan berhasil dibuka menguat 0,47% di level 7.151 pada perdagangan Jum’at (03/05) setelah sempat ambruk hingga 2% pada perdagangan kemarin.

Read More

Mengekor IHSG, Rupiah juga bergerak menguat 0,595 ke posisi Rp 16.085 Per Dolar AS setelah sempat anjlok hingga menyentuh Rp 16.200-an per Dolar AS.

Editor CNBC Indonesia, Muhammad Khadafi mengatakan era suku bunga akan memberikan tekanan ke sektor keuangan yang tercermin dari pelemahan IHSG hingga Rupiah. Diproyeksi net sell asing ini masih berlanjut mengingat belum terlihat tanda-tanda pemangkasan suku bunga.

Sementara Chief Economist CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu memandang respon Bank Indonesia yang mengerek naik BI Rate ke 6,25% di tengah ketidakpastian The Fed dan pelemahan Rupiah cukup berhasil untuk tidak menambah capital outflow. Hal ini terlihat dari posisi Rupiah yang mulai menguat.

Seperti apa analisis editorial CNBC Indonesia terhadap kondisi pasar keuangan RI di era suku bunga tinggi? Dan bagaimana dampak’ Sell in May & Go Away’ bagi pasar domestik? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Editor CNBC Indonesia, Muhammad Khadafi dan Chief Economist CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Jum’at, 03/05/2024)

Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts