Mau Ekspansi Bisnis, Itama Ranoraya Siapkan Rp320 M


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten farmasi dan alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp320 miliar untuk tahun 2024.

Direktur Keuangan Nanan Meinanta Lasahido mengatakan besaran tersebut akan digunakan untuk mendukung program jangka panjang dengan menjalin mitra dari berbagai instansi seperti rumah sakit, klinik, apotek, dinas kesehatan dan lini bisnis kesehatan lainnya.

Ia mengatakan IRRA secara spesifik akan menggunakan capex tersebut untuk biaya operasional, khususnya untuk pembelian alat-alat kesehatan yang bersifat tahan lama atau durable. Menurut Nanan, alat kesehatan yang bersifat durable itu dapat menghasilkan pendapatan jangka panjang.

“Karena sifat dari capex ini adalah untuk kontrak yang sifatnya jangka panjang jadi tahunan. Ini akan melengkapi sumber income kita, tidak hanya sifatnya sporadis tapi juga yang sifatnya jangka panjang,” jelasnya pada Public Expose IRRA secara virtual, Rabu (20/12/2023).

Menurutnya, hal itu baik untuk stabilitas pemasukan perusahaan. Sifatnya sangat strategis, karena selain untuk meningkatkan pemasukan, kontraknya bisa mencapai 3 hingga 10 tahun.

“Jadi ada sustainability income,” ujar Nanan.

Berbicara mengenai sustainable, IRRA juga berencana untuk menambah lini bisnis baru yang bersifat berkelanjutan, yang diharapkan bisa memperluas jangkauan pelanggan, membuka cabang baru, dan terus bersinergi dengan pemerintah. Dalam hal ini, Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif menyampaikan pihaknya berniat untuk berekspansi ke bidang radiology dan critical care.

Ia mengungkapkan saat ini IRRA memiliki jumlah pelanggan utama mencapai 1.765 di seluruh Indonesia dengan 32% dari sektor pemerintah daerah dan 68% dari sektor swasta. Sementara itu, produk dan layanan perusahaan didistribusikan oleh 261 jaringan distribusi dari Sumatera hingga Papua.

IRRA pun berupaya memperluas jangkauan pelanggan tersebut dengan membuka beberapa cabang di kota strategis. Tentu saja, kata Heru, perluasan produk tersebut bukan hanya sementara tapi diharapkan bisa berkelanjutan.

“Karena apa yang kita rencanakan itu berupa alat-alat yang berkaitan dengan penyakit-penyakit yang memang kita juga tahu sudah sekiranya begitu banyak di tanah air. Misalnya kanker, lalu berkaitan dengan cuci darah, sudah sangat diperlukan. Bahkan di kota-kota kecil sekarang sudah diperlukan untuk deteksi penyakit-penyakit tersebut,” jelas Heru pada kesempatan yang sama.

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts