10 IPO Terbesar Sepanjang 2022, Ada Nadiem Hingga Haji Isam

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar modal Indonesia ramai oleh perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2022. Ada sebanyak 59 emiten yang tercatat di bursa hingga 15 Desember 2022. Bahkan, emiten startup pun percaya diri dengan mencatat dana hasil IPO terbesar tahun ini.

Read More

1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Emiten startup ini meraih dana hasil Initial Public Offering (IPO) terbesar pada 2022. Bahkan, GOTO menjadi emiten yang meraup dana hasil IPO terbesar di bursa yakni mencapai Rp 13,73 triliun.

GOTO resmi mendapat dana sebesar Rp 15,8 triliun dari keputusan perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah ini menjadikan IPO GOTO sebagai penawaran umum perdana saham terbesar ketiga di Asia, dan kelima di dunia sepanjang sejak awal 2022.

Dalam keterangan resmi perusahaan, GOTO menyebut berhasil menghimpun dana Rp 13,7 triliun dari penawaran umum saham melalui IPO, serta Rp 2,1 triliun melalui penjualan saham treasuri dalam rangka opsi penjatahan lebih (greenshoe).

Penghimpunan dana tersebut mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun.

2. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)

Posisi kedua emiten dengan dana hasil IPO terbesar sepanjang tahun 2022, juga emiten startup yaitu PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli. Perusahaan e-commerce tersebut mencatatkam sahamnya di BEI pada 8 November 2022 dengan memperoleh dana segar sebesar Rp 7,99 triliun.

Hasil dana IPO tersebut digunakan untuk keperluan pembayaran saldo utang fasilitas perbankan yang mencapai Rp 5,5 triliun. Adapun utang yang akan dilunasi dengan dana hasil IPO sebesar Rp 2,75 triliun kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang merupakan pihak terafiliasi Blibli lantaran sesama Grup Djarum dan juga senilai Rp 2,75 triliun kepada PT Bank BTPN Tbk (BTPN).

Utang bank jangka pendek pada periode ini mencapai Rp 5,07 triliun. Jumlah utang tersebut meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 0,21 persen. Sementara, sisanya akan digunakan perusahaan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.

3. PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA)

Perusahaan penyedia layanan infrastuktur telekomunikasi dengan fokus pada jaringan kabel serat optik PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) dengan dana hasil IPO sebesar Rp 1 triliun. Sebesar 85% dana hasil IPO tersebut digunakan untuk investasi terhadap backbone dan access, termasuk dengan perangkat dan infrastruktur baik pasif maupun aktif, serta pengembangan data center.

Selain itu, penggunaan dana hasil IPO tersebut juga untuk peningkatan kapasitas jaringan yang sudah ada dan penambahan kapasitas jaringan yang baru.

Sementara sisanya, yaitu 15% dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan, yaitu biaya operasional dan perawatan jaringan, beserta perangkat pendukungnya, biaya instalasi perangkat ke pelanggan dan untuk aktivitas promosi.

4. PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED)

OneMed berada di posisi selanjutnya dengan meraih dana hasil IPO sebesar Rp 828 miliar. OneMed melepas sejumlah 4,05 miliar saham ke publik atau setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham (IPO).

OneMed akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 72,19% digunakan OneMed untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital).

Kedua, sebesar 22,87% akan diberikan kepada Perusahaan Anak OneMed, yaitu PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital).

Ketiga, sebesar 4,94% diberikan kepada Perusahaan Anak OneMed, yaitu IHSG dalam bentuk setoran modal. Kemudian IHSG akan memberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Inti Mediacom Retailindo (IMR) dalam bentuk setoran modal untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital).

5. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

ADMR melepas sahamnya sebanyak 6,04 miliar helai atau setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Sehingga, perusahaan mendapatkan dana senilai Rp 604,85 miliar..

Dana dari IPO ini sebesar 58,3% digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman kepada anak usahanya, PT Maruwai Coal (MC), untuk belanja modal berupa perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur pertambangan batu bara serta infrastruktur pendukung.

Hal ini diberikan dalam rangka meningkatnya produksi batu bara dan biaya eksplorasi dalam rangka keperluan pengembangan teknik penambangan di Lampunut dalam kurun waktu tahun 2022 sampai dengan 2023.

Sedangkan sisanya akan digunakan untuk membayar kembali sebagian pokok pinjaman perusahaan ada Adaro Energy.

6. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC)

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) resmi melantai di BEI pada 19 Januari 2022 lalu dengan melepas sebanyak 2,54 miliar saham dan meraih dana IPO sebesar Rp 652,6 miliar.

Dana hasil IPO tersebut sekitar 64,7% untuk modal kerja sehubungan dengan usaha baru yang sudah mulai beroperasi sejak 3 Januari 2022, antara lain usaha jual beli kendaraan bekas baik online maupun offline. Sementara sisanya 35,3% untuk seluruh pinjaman ke perusahaan induk, yakni Adi Sarana Armada sebesar Rp 225 miliar.

7. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA)

Emiten sektor kelapa sawit ini melepas sebanyak 903 juta saham atau setara 8,29% dari modal ditempatkan atau disetor penuh dengan mengantongi dana segar sebesar Rp 542,023 miliar, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 6,54 triliun.

Dana hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal. Sekitar 56% akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO/Hari yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkirakan selesai pada Oktober 2023

Lalu, sekitar 22% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkiran selesai pada Oktober 2023, dan sekitar 22% akan digunakan untuk pembangunan tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkirakan selesai pada Oktober 2023.

8. PT Wir Asia Tbk (WIRG)

WIRG menawarkan sebanyak 2,33 miliar lembar saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan meraih dana dari penawaran umum adalah sebesar Rp 392,63 miliar.

9. PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT)

PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) melepas sebanyak 625 juta saham atau setara dengan 20% seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan raihan dana senilai Rp 431,25 miliar.

10. PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR)

Emiten sektor perkebunan ini sempat heboh dengan sosok komisaris termuda. JARR melepas 1,22 miliar lebih saham yang merupakan 15,29% dari modal disetor dan ditempatkan dengan meraih dana sebanyak Rp 366,8 miliar.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Segini Pesangon Yang Dikasih GoTo ke Karyawan Yang Kena PHK

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts