3 Saham Sudah Sentuh ARA, Dua Diantaranya Saham IPO Terbaru

Jakarta, CNBC Indonesia – Tiga saham terpantau melesat dan sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada awal perdagangan sesi I Rabu (11/10/2023), di mana dua diantaranya merupakan saham IPO.

Read More

Adapun tiga saham tersebut yakni PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), PT Singaraja Putra Tbk (SINI), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Sementara untuk saham STRK dan BREN merupakan saham IPO terbaru.

Per pukul 11:00 WIB, saham STRK terpantau meroket 34,81% ke posisi harga Rp 182/saham. Saham IOTF pun sudah menyentuh ARA sejak pembukaan perdagangan sesi I hari ini. Saham STRK sudah menyentuh ARA selama dua hari beruntun sejak perdagangan perdananya Selasa kemarin.

Sedangkan saham SINI juga berhasil terbang 25% menjadi Rp 750/saham. Saham SINI juga sudah menyentuh ARA sekitar satu jam setelah perdagangan sesi I dibuka.

Sementara untuk saham BREN terpantau melejit hingga 24,69% menjadi Rp 1.515/saham. Saham BREN juga sudah menyentuh ARA sejak pembukaan perdagangan sesi I hari ini. Bahkan, saham BREN sudah mencetak ARA selama tiga hari beruntun, sejak perdagangan perdananya pada Senin lalu.

Sebagai informasi, saham STRK merupakan emiten konsumer yang bergerak di bidang distribusi minuman alkohol. Emiten pemilik brand produk Stark, Lion Brewery, 1945, dan Bali Sip ini melepas sebanyak 1.180.000.000 lembar saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp 118 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya sekitar 54,73% akan digunakan dalam bentuk penyetoran modal kepada Anak Perusahaan dengan rincian sekitar 56,00% digunakan untuk untuk pembelian peralatan mesin canning dan tangki untuk produksi beer dan spirit.

Kemudian sekitar 24,00% digunakan untuk program Research and Development dalam pengembangan kategori produk baru dan untuk pengembangan sumber daya manusia terkait dengan produk baru, dan sekitar 20,00% digunakan untuk biaya operasional dan/atau modal kerja Anak Perusahaan. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Sementara untuk saham BREN merupakan emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu. BREN menawarkan 4.015.000.000 saham baru atau sebesar 3% dari dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana, dengan harga penawaran sebesar Rp 780 per saham dan jumlah nilai Penawaran Umum secara keseluruhan sebesar Rp 3.131.700.000.000.

Adapun penggunaan dana IPO setelah dikurangi biaya akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited sebanyak-banyaknya sebesar US$ 158.588.321.

Selain itu, IPO BREN juga bertujuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energi Oil & Gas Pte. Ltd. perihal penunjukan Star sebagai pemegang saham ACEHI. Rinciannya pembayaran kepada SEOG sebesar US$ 66,50 juta dan kepada Perseroan sebesar US$ 6 juta.

Biaya yang dibayarkan Star kepada Perseroan akan digunakan untuk pembayaran gaji, biaya jasa dan biaya sewa.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


2 Saham Ini Sudah Cetak ARA, Salah Satunya Emiten Baru

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts