penyebabsakit.com

50 Perusahaan Asuransi Raksasa Dunia Rontok, Ini Faktanya

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 50 perusahaan asuransi teratas Singapura melaporkan perlambatan pertumbuhan yang melambat di 2021. Bahkan, ini juga telah membuat laba perusahaan asuransi itu anjlok parah.

Dalam laporan Insurance Asia, 50 perusahaan yang termasuk dalam Peringkat Asuransi Tinjauan Bisnis Singapura tumbuh sebesar 5,1% pada tahun 2021. Ini merupakan perlambatan dari pertumbuhan dua digit sebelumnya.

Bahkan, menurut Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura, asuransi jiwa mengalami penurunan laba bersih sebesar 23,5% akibat pendapatan investasi yang lebih rendah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Berbicara dengan Singapore Business Review, Goh Theng Kiat, Chief Customer Officer di Prudential Singapore, mengatakan ada perubahan dalam pola hidup masyarakat Negeri Singa. Ia menjelaskan pada tahun 2022 lebih banyak konsumen yang mengandalkan teknologi untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka serta stabilitas keuangan.

“54% penduduk Singapura mengatakan bahwa perangkat dan aplikasi seluler adalah alat penting dalam mempersiapkan peningkatan umur panjang,” ujarnya dikutip Minggu, (12/2/2023).

“Inilah mengapa Prudential terus meningkatkan aplikasi kesehatan dan kebugaran digitalnya, Pulse. Selain memungkinkan pengguna untuk menilai kesehatan mereka melalui aplikasi Pulse, itu juga dapat membantu mereka merencanakan keuangan mereka dengan menggunakan asisten digital AI-nya.”

Bagi CEO Manulife Singapore Dr Khoo Kah Siang, ia melihat di tahun 2022 sebagai periode waktu yang tepat untuk mengembangkan tenaga kerja yang sangat terampil dan mudah beradaptasi. Menurutnya, ini diperlukan untuk tetap menarik minat konsumen untuk berinvestasi.

“Di Manulife, kami memperkenalkan program pelatihan bersertifikasi IBF pertama di industri untuk meningkatkan keterampilan perwakilan keuangan kami dan pesta pembelajaran tahunan bagi karyawan untuk mempelajari lebih lanjut tentang insurtech, blockchain, kecerdasan buatan, dan analitik,” paparnya

“Program pembelajaran seperti itu berfungsi untuk memastikan karyawan kami tetap berada di depan tren yang mendisrupsi industri asuransi,” tambah Dr Khoo.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Nasabah Wanaartha: Hidup Juga Butuh Biaya!

(tps/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version