8 Saham Big Cap Ini Bikin IHSG Ambles, Ada yang Sudah ARB

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Selasa (2/5/2023), di tengah banyaknya rilis data ekonomi di global dan dalam negeri pada hari ini.

Read More

Per pukul 10:52 WIB, IHSG ambles 1,01% ke posisi 6.845,75. IHSG pun kembali menyentuh level psikologis 6.800, setelah sebelumnya sempat bertahan di level psikologis 6.900.

Beberapa saham menjadi pemberat IHSG pada hari ini, di mana saham-saham tersebut merupakan saham berkapitalisasi pasar besar (big cap). Bahkan, beberapa saham big cap tersebut juga sudah menyentuh auto reject bawah (ARB).

Berikut saham-saham yang menjadi pemberat IHSG pada sesi I hari ini.










Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Telkom Indonesia TLKM -10,01 4.160 -2,12%
United Tractors UNTR -7,44 26.900 -6,92%
Bank Central Asia BBCA -5,50 8.975 -0,83%
Adaro Energy Indonesia ADRO -4,80 2.990 -4,47%
Bayan Resources BYAN -3,99 21.050 -2,09%
Kalbe Farma KLBF -3,56 2.050 -3,30%
Indocement Tunggal Prakasa INTP -2,96 10.125 -6,68%
Bukit Asam PTBA -3,85 3.860 -6,76%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi pemberat terbesar indeks pada hari ini, yakni sebesar 10,01 indeks poin.

Bahkan, beberapa saham big cap ada yang terpantau sudah menyentuh ARB. Adapun saham-saham tersebut yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) yang membebani IHSG sebesar 7,44 indeks poin, kemudian saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) sebesar 2,96 indeks poin, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebsar 3,85 indeks poin.

Setelah libur long weekend karena Hari Buruh Internasional pada Senin kemarin, penting untung mencermati sentimen pasar, terutama data inflasi Indonesia.

Inflasi Indonesia pada periode April 2023 akan dirilis pada hari ini, di mana inflasi Indonesia diproyeksi melonjak pada April sejalan dengan periode musiman Ramadan dan Lebaran.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, dari 11 institusi memperkirakan inflasi April 2023 akan menembus 0,47% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Inflasi akan lebih tinggi dibandingkan pada Maret 2023 yang tercatat 0,18%.

Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year-on-year/yoy) akan menembus 4,48% pada bulan ini. Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan pada Maret yang tercatat 4,97%.

Sebagaimana diketahui, umat Islam Indonesia mengawali puasa pada 22 Maret dan merayakan Hari Raya Idul Fitri pada 21/22 April 2022.

Periode Ramadan dan Lebaran merupakan puncak konsumsi di Indonesia sehingga inflasi biasanya akan melejit.

Lonjakan permintaan diperkirakan terjadi pada pertengahan April setelah Tunjangan Hari Raya (THR) turun serta persiapan Lebaran mencapai puncak.

Dalam enam tahun terakhir, rata-rata inflasi periode Ramadan ada di angka 0,42%. Lonjakan inflasi menjadi momok tersendiri karena bisa menekan daya beli. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengibaratkan inflasi seperti hantu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


IHSG Makin Suram, Jeblok 1,64%! 7 Saham Ini Jadi Beban Besar

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts