penyebabsakit.com

Ada Coca Cola Dibalik Kesuksesan Orang Terkaya RI ke-4 Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Konglomerat asal India, Sri Prakash Lohia merantau mengadu nasib di Tanah Air hingga sukses masuk ke daftar 10 orang terkaya se-Indonesia Raya. Kesuksesan Sri Prakash berawal dari perusahaan yang didirikan di Purwakarta, Jawa Barat.

Pada tahun 1976, orang terkaya keempat se-Indonesia ini mendirikan PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) bersama sang Ayah yang menyediakan benang pintal. Dalam meniti karirnya, saat itu Ia masih menjadi seorang remaja yang berusia 21 tahun.

Perjuangannya dalam menempuh kesuksesan tidak berjalan mulus. Ia mengarungi masa-masa sulit pada tiga hingga empat tahun pertama. Hingga akhirnya, usaha sang Ayah terus berkembang pesat. Prakash sendiri mengelola perusahaan di Indonesia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

INDR pun melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Agustus 1990. Saat itu, jumlah saham yang tercatat sebanyak 32.363.340 saham, dan dana yang terkumpul sebesar Rp 87,5 miliar.

Investor yang tercatat sebagai pemilik saham INDR antara lain Indorama Holdings BV (IHBV) sebagai pemegang saham pengendali sebesar 34,03%, diikuti oleh investor asing sebesar 31,71%, PT Irama Investama Indonesia (PTII) sebesar 25%, dan publik atau lokal sebesar 4,37%.

Kemudian, pada tahun 1991, PT Indorama Synthetics mulai melakukan diversifikasi produk dan merambah industri serat poliester jenis Polyethylene Terephthalate (PET).

Pada pertengahan tahun 1990, Prakash mencetak sebuah sejarah baru. Perusahaannya memutuskan untuk memproduksi polyethylene terephtalate (PET) yang digunakan untuk memproduksi botol minuman plastik, seperti Coca Cola dan Pepsi.

Perusahaan itu pun terus berkembang dengan adanya kerjasama antar perusahaan yang ada di Indonesia dan Thailand milik sang adik menjadi Indorama Venture. Langkah ini menjadikan perusahaan memiliki pendapatan yang cukup besar.

Terbukti, di tahun 2014, perusahaan tersebut mampu mencatat penjualan bersih sebesar US$ 726 juta dan laba sebesar US$ 4 juta.

Selain memiliki usaha pembuatan benang, Prakash juga memiliki beberapa perusahaan seperti sektor minyak di Nigeria, dan perusahaan pupuk yang mana bisa menambah pundi-pundi kekayaannya. Sebab perusahaan tersebut memiliki pendapatan mencapai US$ 10 miliar per tahun.

Kemudian pada tahun 2006, investasi Sri Prakash mengembangkan industri petrokimia melalui akuisisi Eleme Petrochemicals Company yang berbasis di Nigeria. Seiring berjalannya waktu, bisnis mulai berkembang, dan terbaru di 2020 Sri Prakash melalui PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) mengakuisisi kepemilikan PT Cikondang Kancana Prima (CKP).

Hingga saat ini PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) menjadi perusahaan multinasional yang memproduksi tekstil ternama di Indonesia. Karena performa perusahaan yang juga baik, Sri Prakash betah menduduki 10 besar daftar orang terkaya Indonesia.

Meski bisnisnya terus berkembang di Indonesia, saat ini Sri Prakash memutuskan menetap di London. Jabatan sebagai pimpinan perusahaan masih dipegang. Sementara wakilnya diduduki oleh putra laki-lakinya bernama Aloke Logia yang saat ini menetap di Thailand.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Warren Buffet-nya India, Rakesh Jhunjhunwala Wafat

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version