penyebabsakit.com

Ada yang Nyicil Jual TOBA, Sahamnya Ambles 4% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten pertambangan batu bara yakni PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) terpantau ambles lebih dari 4% pada perdagangan perdana di tahun 2023.

Pada perdagangan sesi I Senin (2/1/2023) pukul 11:00 WIB, saham TOBA ambles 4,13% ke posisi Rp 580/saham. Bahkan, saham TOBA pada pagi hari ini nyaris menyentuh batas auto reject bawah (ARB).

Penyebab amblesnya harga saham TOBA pada perdagangan sesi I hari ini yakni terkait penjualan saham TOBA oleh perusahaan investasi asing asal Belanda yakni Bintang Bara B.v.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui, Bintang Bara B.v telah menjual saham TOBA sejak 14 Desember 2022, alias penjualan saham TOBA oleh Bintang Bara B.v dilakukan secara menyicil.

Pada 14 Desember 2022, Bintang Bara B.v menjual saham TOBA sebesar 1,040.000 lembar atau sekitar 0,03%. Kemudian pada 15 Desember 2022, Bintang Bara B.v menjual kembali sebesar 520.000 lembar.

Selanjutnya pada 16 Desember 2022, Bintang Bara B.v kembali menjual saham TOBA sebesar 1.030.000 lembar atau sekitar 0,02%, 19 Desember 2022 sebanyak 755.600 lembar (0,01%), 20 Desember 2022 sebesar 504.400 lembar, 21 Desember 2022 sebesar 400.000 lembar, 22 Desember sebanyak 460.000 lembar,

Berikutnya pada 23 Desember sebanyak 2.310.000 lembar, 26 Desember sebanyak 430.000 lembar saham, 27 Desember sebanyak 1.100.000 lembar saham, dan terakhir pada 28 Desember 2022 sebesar 220.000 lembar saham.

Sebelum menjual secara menyicil, kepemilikan Bintang Bara B.v di saham TOBA per September 2022 mencapai 9,11%. Namun per 29 Desember 2022, berdasarkan data dari KSEI, kepemilikan Bintang Bara B.v di TOBA hanya tinggal 7,99%.

Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 70.900 lot transaksi saham TOBA hingga pukul 11:00 WIB. Adapun secara terperinci, di order bid atau beli, harga Rp 565/saham menjadi batas bawah saham TOBA hari ini, dengan antrian beli sebanyak 36.192 lot. Sedangkan di harga Rp 575/saham, ada 5.083 lot antrian beli.

Sementara di order offer atau jual, ada 621 lot antrian jual di harga Rp 580/saham. Adapun antrian jual terbanyak berada di harga Rp 595/saham, yakni sebanyak 2.376 lot antrian.

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Luhut Tak Terlibat Dalam Manajemen TBS Energi Utama (TOBA)

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version