Jakarta, CNBC Indonesia – Agrodana Futures bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, membentuk Commodity Derivative Interest Group (CDIG) dengan tujuan mempersiapkan mahasiswa agar memahami industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Pembentukan CDIG juga melibatkan Bursa Berjangka ICDX dan Lembaga Kliring ICH.
Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo), Udi Margo Utomo mengatakan, Agrodana Futures adalah pialang berjangka yang aktif dalam memberikan edukasi ke masyarakat, dan ini penting demi kemajuan industri PBK.
“Semakin banyak masyarakat yang memahami cara bertransaksi yang aman dan benar, maka industri ini akan semakin bertumbuh dan turut menguatkan perekonomian Indonesia,” tambah dia dalam keterangan tertulis, Rabu (30/8/2023).
Sementara itu, Direktur Utama ICDX, Nursalam menjelaskan, bursa ICDX menyediakan produk dengan kontrak micro yaitu gold, oil, dan forex (GOFX). Sehingga masyarakat bisa berinvestasi di PBK dengan modal mulai Rp 500 ribu.
“Agrodana Futures adalah pialang berjangka yang mendukung perkembangan GOFX sejak awal diluncurkan, dan menyandang penghargaan The Best GOFX Broker of the Year selama 2 tahun berturut-turut,” tambah Nursalam.
Adapun Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia menyebut CDIG di UGM juga memungkinkan masyarakat sekitar untuk belajar PBK.
Lebih lanjut, Direktur Utama Agrodana, Laurentius Gunawan menjelaskan, Agrodana turut memanfaatkan kemajuan teknologi Artificial Intelligence dengan menyiapkan AI Trading Signal. Menurut dia, performa AI Trading Signal yang fokus dalam transaksi mata uang EUR/USD mampu menghasilkan keuntungan bersih sebesar 54% setelah dipotong seluruh biaya transaksi.
“Hal ini membantu nasabah yang masih belum ahli dalam analisis teknikal. Jadi kemajuan teknologi bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan keuntungan. Perlu diingat bahwa AI Trading Signal bukanlah robot trading atau Expert Advisor, dan tentu saja semua bisnis pasti mengandung risiko, dan platform trading Agrodana memberikan kemudahan pada nasabah untuk memitigasi risiko tersebut, misalnya dengan fitur Stop Loss Order,” tutur Laurentius.
Tidak ketinggalan, Associate Director, Agrodana Stefanus Wira Hakim menambahkan, produk yang diperdagangkan dalam PBK saat ini mencakup valuta asing, CFD saham Amerika Serikat, CFD index saham Amerika Serikat, serta komoditas pertanian dan pertambangan.
“Jadi, investor yang mau cari keuntungan dari kenaikan harga saham Apple, Microsoft, Amazon, dan sebagainya bisa membeli CFD saham di Agrodana. Platform trading Agrodana saat ini menyediakan 50 perusahaan AS dan terbanyak di Indonesia,” jelas dia.
[Gambas:Video CNBC]
(bul/bul)
Sumber: www.cnbcindonesia.com