Aksi China Bikin Harga Batu Bara Jeblok Lagi!

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara mencatat penurunan dua pekan beruntun, salah satu penyebabnya China yang meningkatkan produksinya. Ketika produksi bertambah, artinya permintaan impor dari Negeri Tiongkok akan berkurang, harga batu bara pun tumbang.

Read More

Melansir data Refinitiv, sepanjang pekan ini harga batu bara turun 2,6% ke US$ 372/ton.

Dilansir dari Reuters, produksi batu bara harian di China menyentuh rekor tertingginya pada November 2022. Kenaikan produksi ini merupakan persiapan China untuk menghadapi meningkatnya permintaan selama musim dingin, terutama di bagian utara Tiongkok.


Tiongkok memproduksi batu bara sebanyak 390 juta ton pada November, setara dengan 13,04 juta ton per hari ini. Capaian ini melewati rekor sebelumnya yakni 12,89 juta per hari pada September 2022.

Produksi harian November 2022 yang menembus 13,04 juta juga lebih tinggi dibandingkan pada November 2021 yang tercatat 12,36 juta ton.

Secara keseluruhan, produksi batu bara China pada Januari-November 2022 menyentuh 4,09 miliar. Jumlah tersebut meningkat 9,7% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikabarkan akan mengerek produksi batu bara dalam negeri dari yang saat ini mencapai 663 juta ton menjadi sekitar 670 juta – 690 juta ton.

Hal ini tentunya akan membuat ‘pesta durian runtuh’ pendapatan negara dari sektor komoditas batu bara melalui devisa hasil ekspor akan kembali berlanjut.

Produksi batu bara Indonesia yang meningkat lantaran adanya permintaan ekspor batu bara yang juga meningkat, baik dari Asia maupun juga Eropa.

Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mencontohkan misalnya, adanya peningkatan permintaan batu bara ke India dan juga China. Di India, ekspor batu bara dari Indonesia akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pembangkitnya yang kapasitasnya sedang digenjot hingga mencapai 50-an Giga Watt (GW) pada tahun 2030.

Kemudian China juga demikian, permintaan batu bara dari Indonesia dipastikan juga akan mengalami peningkatan ke negeri tirai bambu itu. Di mana negara tersebut juga masih menggenjot penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Jadi kita melihat dalam beberapa tahun ke depan ini masih ada peluang peningkatan ekspor batu bara Indonesia ke mereka,” ungkap Hendra Sinadia kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (13/12/2022).

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


China Lockdown (Lagi), Harga Batu Bara Ambrol

(pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts