Alasan INATak Investasi di Tempat Lain, Selain 4 Sektor Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah menegaskan, pihaknya belum memiliki rencana untuk memperluas investasinya selain pada empat sektor yang sedang dijalankan. Ke empat sektor tersebut diantaranya, infrastruktur, digital, kesehatan, dan energi terbarukan.

Read More

“Jadi kami pikir 4 itu aja masih panjang banget yang harus kita kerjakan,” ujarnya dalam acara Economic Update CNBC, Jumat (14/7).

Menurutnya, sejumlah sektor yang dimasuki oleh lembaga pengelola investasi, dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia ini cakupannya sangat besar. “Ada subsektor sebagai contoh misalnya pertanian, ada sub sektor finansial industri, ada property and tourism, itu juga kita sedang dipelajari. Tapi tetep yang 4 tadi gak habis-habis,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, pada proyek jalan tol. Proyek yang digenggam INA sendiri ada tol Jawa dan Sumatera, kedua tol itu saja masing sangat panjang.

Di sisi lain, kata Ridha, dengan terbitnya Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan yang sudah diresmikan akan memperbaiki industri kesehatan Indonesia.

Sedangkan untuk sektor digital, Indonesia dengan penduduk sebanyak 270 juta orang, sementara data center yang dimiliki kapasitasnya hanya 130 MW masih memiliki peluang yang besar.

“Negara tetangga kita Singapura yang lebih kecil itu kapasitasnya 7x lipat lebih besar. Jadi digital pun juga besar banget prospeknya. Belum lagi yang energi transition,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saratoga Mau Fokus 2 Sektor Ini, Investasi US$ 150 Juta

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts