Amerika Serikat Belum Resesi, Bursa Eropa Ikut Terdongkrak

Jakarta, CNBC Indonesia – Secara rata-rata Bursa Eropa bergerak naik tipis, di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 Amerika Serikat (AS) yang positif di atas ekspektasi, meskipun masih di bawah level pertumbuhan kuartal sebelumnya. Dan pelaku pasar juga masih menunggu kebijakan The Fed mengenai suku bunga minggu depan.

Read More

Indeks Stoxx 600 naik 0,09% ke level 454,38. Di susul, dengan Indeks Xetra Dax di Jerman yang naik tipis 0,07% ke level 15.143,55. Kompak dengan yang lainnya, indeks FTSE di London juga naik 0,16% ke level 7.773,75

Lebih lanjut, investor juga masih menunggu rilis data pendapatan perusahaan-perusahaan di Eropa yang akan dirilis mulai pekan ini, dengan pergerakan harga indeks yang kerap terkonsolidasi atau sideways.

Sementara itu, perusahaan yang mulai merilis laporan keuangannya, yaitu brand fashion mewah LVMH menujukan pertumbuhan pendapatan mencapai $25 miliar meningkat 9% dalam tiga bulan terakhir tahun ini.

Kendati demikian, saham retailer H&M justru anjlok sebesar 6% setelah laba operasi nya dilaporkan lebih kecil dari yang diekspektasikan.

Di sisi lain, produsen baja SSAB di zona Eropa mengusulkan menaikkan dividen sehingga harga sahamnya ikut melonjak 10%.

Dari data ekonomi, kekhawatiran Investor mengenai resesi negara dengan ekonomi terbesar yaitu Amerika Serikat mulai sedikit mereda, setelah rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal 4 yang masih tumbuh sebesar 2,9% di atas ekspektasi, namun masih lebih rendah dari tingkat pertumbuhan kuartal sebelumnya 3,2%.

Kemudian di London, kenaikan saham raksasa supermarket, J Sainsbury menguat lebih dari 5% setelah grup retailer toserba yaitu Bestway Group telah sepakat untuk membeli 3,45% saham raksasa supermarket itu. Ikut mendorong kenaikan indeks FTSE di London.

Ke depan, rilis laporan keuangan dan data ekonomi terus menjadi fokus utama pelaku pasar di Eropa, dengan spotlight Bank Sentral mengenai kebijakan moneter nya.

The Fed mulai rapat di hari Selasa hingga Rabu. Sedangkan, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris akan mengumumkan kembali kenaikan tingkat suku bunga nya di hari Kamis.

Yang mana pelaku pasar berekspektasi The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin, berbeda dengan Bank Sentral Eropa yang masih akan agresif dengan menaikkan suku bunga di level 25 -75 basis poin. Suku bunga The Fed sendiri terakhir sebesar 4,5%, dan suku bunga Bank Sentral Eropa sebesar 2,5%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Gegara Putin Berulah Lagi, Bursa Eropa Dibuka Ambles!

(mak/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts