AS Dikabarkan Siap Bayar Utang, Wall Street Cerah!

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Senin (15/5/2023) waktu setempat. Kenaikan tersebut karena optimisme mengenai utang AS.

Read More

Indeks Dow Jones menguat 0,06% di posisi 33.321,21, Nasdaq menguat 0,13% di posisi 12.301,17 dan S&P 500 juga menguat 0,14% di posisi 4.129,80.

AS kemungkinan akan melakukan kesepakatan untuk menaikkan batas utang AS karena batas waktu semakin dekat, sementara investor menantikan komentar dari pembuat kebijakan Federal Reserve sepanjang minggu ini.

Presiden Joe Biden mengatakan selama akhir pekan berharap untuk bertemu dengan para pemimpin kongres pada hari Selasa dan tetap optimis untuk menyetujui kesepakatan untuk menaikkan batas pinjaman negara sebesar $31,4 triliun.

Kebuntuan selama berbulan-bulan di Washington telah menambah kekhawatiran ekonomi global, karena laporan kongres non partisan yang baru mengutip “risiko signifikan” dari gagal bayar (default) bersejarah dalam dua minggu pertama di bulan Juni.

“Mengingat ada batas waktu yang ketat untuk plafon utang, kemungkinan besar investor bangun di minggu ini dan mengantisipasi bahwa akan ada resolusi,” ucap Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management.

“Dan ketika Washington membocorkan peningkatan plafon utang memungkinkan meningkatkan kepercayaan pada investor,” tambahnya.

Investor juga akan melacak pidato sejumlah pejabat Federal Reserve minggu ini, termasuk Jerome Powell pada hari Jumat, untuk petunjuk tentang potensi penurunan suku bunga tahun ini.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Senin bahwa dia tidak mengharapkan penurunan suku bunga di tahun ini karena dia tidak melihat inflasi turun secepat yang diyakini para pelaku pasar.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Gubernur Dewan Fed Lisa Cook adalah beberapa pejabat Fed lainnya yang akan berbicara hari ini.

Kontrak berjangka juga memangkas beberapa keuntungan setelah indeks The New York Federal Reserve “Empire State” pada kondisi bisnis saat ini turun menjadi 31,8 pada bulan Mei, berlawanan dengan ekspektasi penurunan 3,75.

Penjualan ritel, data perumahan, dan informasi klaim pengangguran mingguan juga akan dipantau sepanjang minggu ini, setelah data pada hari Jumat menunjukkan bahwa sentimen konsumen merosot ke level terendah enam bulan di bulan Mei, dan ekspektasi inflasi jangka panjang AS melonjak ke level tertinggi sejak 2011.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Indeks Harga Produsen Turun, Wall Street Dibuka Hijau!

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts