Asuransi dan Dapen Hindari Saham, Ramai-Ramai Beli SBN

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku, portofolio investasi yang dimiliki oleh Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mayoritas ditempatkan pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi investasi.

Read More

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono mengatakan, portofolio investasi yang dimiliki oleh PPDP pada instrumen SBN, sebesar Rp 898,17 triliun atau setara dengan 46,8%.

Menurutnya, keputusan penempatan instrumen tersebut karena dianggap memberikan hasil investasi yang menarik ditengah risiko pasar yang masih berfluktuasi.

“Instrumen tersebut dirasa masih memberikan imbal hasil yang menarik dengan risiko investasi yang rendah di tengah situasi pasar saat ini dan dengan memperhatikan kondisi makro, baik secara internal maupun eksternal yang masih berfluktuasi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/01).

Ogi mengungkapkan, perusahaan asuransi dan dana pensiun terlihat berhati-hati dalam melakukan penempatan investasi terutama di pasar saham. Saat ini, penempatan dana investasi di pasar saham sebesar Rp 267,68 triliun atau setara dengan 14,02% dari total investasi.

“Belum terlihat adanya lonjakan investasi pada efek saham ataupun efek lain yang berisiko dalam jangka panjang,” ungkapnya.

Ogi menuturkan, dalam penyusunan rencana bisnis atau rencana investasi ditahun 2024, dana pensiun diharapkan dapat menetapkan bunga teknis yang disesuaikan dengan kemampuan pengelolaan investasi, tingkat suku bunga yang berlaku, dan proyeksi makro yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan investasi yang dikelola oleh dana pensiun.

Selain itu, OJK juga meminta menajemen dana oensiun untuk senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi, serta mempertimbangkan profil risiko investasi sesuai dengan karakterisktik dana pensiun, pertumbuhan investasi dapat disesuaikan dengan kemampuan dan likuiditas dana pensiun.

“Dana pensiun juga diharapkan memiliki SDM yang kompeten, khususnya dalam rangka pengelolaan investasi dana pensiun,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Tik…Tak…Tik…Tak Bom Waktu Dapen BUMN Berbunyi Nyaring

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts