Awal Pekan, Harga CPO Bawa Angin Positif! Semoga Awet…

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan Senin (25/9/2023) melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat pekan lalu (22/9/2023).

Read More

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau naik 0,68% di posisi MYR 3.706 per ton pada pukul 10:00 WIB. Dengan penguatan ini harganya kembali ke level psikologis 3.700 setelah sempat anjlok ke level 3.600.

Pada perdagangan Jumat (22/9/2023) harga CPO ditutup menguat tipis saja 0,08% ke posisi MYR 3.681. Dengan ini, ini harga CPO sudah jatuh ke level 3.600 setelah sebelumnya sempat ke level 3.800 pada 8 September 2023. Berikut pergerakan harga CPO dua tahun terakhir, bisa dilihat bahwa akhir-akhir ini harga tampak lesu.





Menguatnya harga CPO terjadi di tengah pergerakan harga minyak nabati saingannya tengah turun. Kendati demikian, menguatnya harga ini menjadi angin positif pekan ini setelah ambrol pekan lalu. Namun, harganya masih rawan terkoreksi sebab sentimen negatif masih membayangi pasar.

Namun kenaikan ini disinyalir karena harga minyak mentah dunia dibuka naik pada pembukaan perdagangan Senin (25/9/2023) setelah Rusia mengumumkan larangan ekspor minyak. Hari ini harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,58% di posisi US$90,55 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka naik 0,51% ke posisi US$93,75 per barel.

Sandeep Singh, direktur perusahaan perdagangan dan konsultasi The Farm Trade yang berbasis di Kuala Lumpur, mengatakan bahwa harga kedelai berjangka jatuh karena meluasnya panen di AS dan kekhawatiran terhadap perekonomian.

Selain itu, peningkatan stok di Malaysia juga berdampak pada kompleks minyak nabati, dan sebagai dampaknya, minyak sawit terus mengalami tekanan. Kedelai bersiap mengalami kerugian mingguan mengingat tanaman segar AS menambah pasokan di Amerika Selatan.

Pada akhir pekan lalu, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, turun 0,8%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,2%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,3%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Selain itu, pemicu melemahnya harga CPO karena kekhawatiran atas peningkatan pasokan melebihi dukungan dari data ekspor yang kuat.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-20 September naik 2,4% dari 1-20 Agustus, surveyor kargo Intertek Testing Services mengatakan pada Rabu (20/9/2023). Sementara, perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia mengatakan ekspor pada periode yang sama naik 1,8%.

Dari sisi mata uang, setidaknya ada angin positif. Ringgit (MYR), mata uang perdagangan sawit, bertahan stabil terhadap dolar pada 4,69. Melemahnya ringgit membuat minyak sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Sementara, indeks harga konsumen (CPI) Malaysia naik 2,0% pada bulan Agustus dari periode yang sama tahun sebelumnya, data pemerintah menunjukkan pada Jumat (22/9/2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Harga CPO Naik Tapi Masih Rawan Longsor Karena Kebijakan RI

(aum/aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts