Bank China Terancam Didepak dari Sistem Keuangan Global, Kenapa?


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) sedang merancang sanksi yang mengancam akan memutus akses beberapa bank Tiongkok ke dalam sistem keuangan global. Ancaman tersebut diharapkan dapat memberikan Washington pengaruh diplomatik sehingga Beijing tunduk dan menghentikan dukungan komersiai terhadap produksi militer Rusia.

Mengutip The Wall Street Journal, informasi tersebut diungkapkan oleh orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Namun begitu, masih belum diketahui pasti apakah ancaman AS yang menggunakan senjata finansial ini dapat ampuh menekan perdagangan yang kompleks dan sedang berkembang antara Beijing dan Moskow, yang telah memungkinkan terjadinya perdagangan bebas. Perdagangan antar kedua negara itu telah memungkinkan Kremlin untuk membangun kembali militernya yang mengalami kerusakan parah akibat pertempuran selama lebih dari dua tahun di Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sendiri dijadwalkan akan berangkat ke Beijing pada hari ini, Selasa (23/4/2024).

Adapun Tiongkok telah mengindahkan peringatan Barat untuk tidak mengirim senjata ke Rusia sejak awal perang. Namun sejak kunjungan Blinken ke Beijing tahun lalu, ekspor barang-barang komersial Tiongkok yang juga digunakan untuk keperluan militer telah melonjak. Sebab, negara itu kini menjadi pemasok utama sirkuit, suku cadang pesawat, mesin dan peralatan mesin.

Menurut para pejabat AS, bantuan Beijing telah memungkinkan Moskow untuk membangun kembali kapasitas industri militernya.

Negara-negara Barat kini khawatir Rusia akan menang melawan Ukraina dalam perang ini. Terutama, jika negara-negara sekutu tidak memobilisasi industri mereka sendiri untuk menyamai produksi Rusia.

Blinken dan pejabat tinggi kabinet lainnya telah menyuarakan peringatan di antara sekutu Barat, termasuk pekan lalu pada pertemuan negara-negara industri G7 di Capri, Italia.

Ketika ia menuju ke Tiongkok, para pejabat memperhitungkan ancaman bila bank-bank Tiongkok yang kehilangan akses terhadap dolar. Selain itu, risiko memburuknya hubungan perdagangan dengan Eropa yang dapat mendorong Beijing untuk mengubah taktiknya. Bank-bank Tiongkok itu berfungsi sebagai perantara utama untuk ekspor komersial ke Rusia, menangani pembayaran dan memberikan kredit kepada perusahaan klien untuk transaksi perdagangan.

“Tiongkok tidak bisa melakukan keduanya,” kata Blinken di Capri, dikutip dari WSJ, Selasa (23/4/2024).

“Mereka tidak ingin menjalin hubungan persahabatan yang positif dengan negara-negara di Eropa, dan pada saat yang sama memicu ancaman terbesar terhadap keamanan Eropa sejak berakhirnya Perang Dingin.”

Para pejabat AS mengatakan menjatuhi sanksi kepada bank-bank Tiongkok sanksi adalah pilihan yang lebih baik, jika upaya diplomatik gagal membujuk Beijing untuk mengekang ekspornya.

Memang para pejabat AS telah meningkatkan tekanan terhadap Beijing dalam beberapa pekan terakhir melalui pertemuan dan panggilan pribadi. Mereka memperingatkan bahwa Washington siap mengambil tindakan terhadap lembaga-lembaga keuangan Tiongkok yang menangani perdagangan barang-barang yang memiliki kegunaan ganda tersebut.

“Bank mana pun yang memfasilitasi transaksi signifikan yang menyalurkan barang-barang militer atau penggunaan ganda ke pangkalan industri pertahanan Rusia, akan menghadapi risiko sanksi AS,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen awal bulan ini di tengah pertemuan dengan rekan-rekannya di Beijing.

Para pejabat mengatakan mereka berharap gabungan tekanan diplomatik Barat akan mencegah mereka mengambil tindakan yang dapat mematahkan ketegangan antara kedua negara.

Dengan memotong akses bank terhadap dolar, mata uang yang digunakan dalam sebagian besar perdagangan global, memiliki implikasi yang jauh lebih luas dibandingkan sanksi biasa yang menargetkan individu dan perusahaan.

Sanksi semacam ini sering kali memaksa bank-bank mengalami kegagalan, berdampak pada seluruh nasabah dan basis klien mereka, serta menimbulkan risiko khusus bagi Tiongkok ketika negara tersebut bergulat dengan permasalahan kredit yang semakin meningkat.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Satu per Satu Bank Asing Angkat Kaki dari RI, Ini Daftarnya..

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts