Banyak Manfaat, WIKA Optimis Rampungkan 7 Proyek Bendungan

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kian menegaskan posisinya sebagai BUMN terdepan dalam pembangunan proyek Bendungan. Hal itu tercermin dari keberhasilan perseroan yang menyelesaikan pembangunan proyek 41 bendungan di Indonesia.

Read More

Adapun dalam 41 proyek bendungan itu, 21 proyek diantaranya termasuk dalam 65 proyek bendungan yang telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak tahun 2014 yang ditargetkan akan menambah ketersediaan tampungan air dari 12,6 Miliar kubik menjadi 19,1 Miliar kubik, sekaligus dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air pertanian sepanjang tahun.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa sejalan dengan itu, kini WIKA juga sedang fokus dalam menyelesaikan 7 bendungan yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.

“Kehadiran bendungan ini diharapkan mendukung upaya Pemerintah melalui Kementerian PUPR dalam mengoptimalkan pengelolaan air di setiap wilayah tersebut,” ujar Agung dalam keterangan tertulis, Jumat (18/8/2023).

Salah satu yang sedang dikerjakan oleh WIKA KSO adalah Bendungan Lau Simeme Paket I yang bertujuan untuk mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan di Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pengerjaan proyek dengan lingkup pekerjaan Bendungan Utama ini telah mencapai progress sebesar 72%.

Pembangunan bendungan ini, lanjut Agung, sekaligus menjadi sarana bagi pemberdayaan UMKM sebagai mitra kerja. Bersamaan dengan itu, WIKA juga konsisten memenuhi pembayaran terhadap para mitra kerja. Untuk periode awal Agustus 2023, WIKA telah merealisasikan pembayaran sebesar Rp 346 Miliar kepada 846 mitra kerja yang mana sebesar Rp102 Miliar dibayarkan kepada 684 UMKM mitra kerja WIKA.

“UMKM memiliki peran yang penting untuk menggerakkan ekonomi di wilayah operasi melalui pembukaan lapangan kerja. Harapannya pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Perseroan dapat menghadirkan multiplier effect untuk keberlangsungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” terang Agung.

Lebih lanjut, keberadaan bendungan turut menawarkan potensi-potensi lain di antaranya konsep ecotourism yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR di Bendungan Sukamahi, dengan menyediakan area tanaman hidroponik disertai dengan penginapan, taman, rumah kaca, dan tempat ibadah.

Begitu juga dengan potensi lain yaitu pemanfaatan sumber energi baru terbarukan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang memanfaatkan tenaga air untuk membangkitkan listrik, juga pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan floating solar panel sebagai sumber listrik seperti yang disediakan oleh Bendungan Randugunting.

Selanjutnya, beberapa bendungan dapat difungsikan untuk sport tourism yang salah satunya Bendungan Jatigede yang sering dijadikan sebagai lokasi ajang kompetisi dayung perahu.

Ada juga Bendungan Kuwil Kawangkoan yang pembangunannya turut memperhatikan eksistensi objek sejarah berupa waruga yang merupakan makam para leluhur Minahasa, dengan merelokasi dan ditata kembali sebagai destinasi wisata sekaligus cagar budaya.

“Bendungan-bendungan tersebut dipercayakan oleh Kementerian PUPR pada WIKA, harapannya berbagai potensi yang ditawarkan tersebut dapat membawa manfaat secara optimal kepada masyarakat setempat,” pungkas Agung.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


WIKA Raih Kontrak Baru Rp 2,09 T Hingga Februari 2023

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts