Banyak Rilis Data Penting Pekan Depan, IHSG Potensi Bullish?

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup melonjak 0,24% di level 6.880,8 pada perdagangan Jumat (21/7/2023). Dalam sepekan IHSG berhasil menguat 0,16%. Penguatan ini menjadi sentimen positif IHSG memasuki fase bullish, seiring inflasi yang terkendali dan potensi pengumuman suku bunga BI pada pekan ini.

Read More

BI akan mengumukan suku bunga pada hari Selasa (25/7/2023). Sebelumnya, kebijakan suku bunga Indonesia berada di level 5,75% sudah ditetapkan sejak awal tahun 2023.

Menguatnya IHSG pekan ini seiring dengan potensi Bank Indonesia (BI) yang akan diperkirakan akan kembali menahan suku bunga.

Hal ini akan menjadi sentimen positif, sebab likuiditas mata uang akan lebih baik dan pelaku bisnis dan melakukan ekspansi dengan biaya yang lebih rendah. Pelaku bisnis tidak perlu membayar bunga lebih saat mengajukan kredit pinjaman kepada perbankan untuk memperluas bisnis.

Perekonomian Indonesia sendiri menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan pertumbuhan ekonomi pesat dan inflasi yang terkendali. Kuartal pertama ini, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,03% secara tahunan (yoy).

Pertumbuhan ini mendukung tren positif pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bertumbuh di atas 5% sejak kuartal-IV 2021 atau enam kali berturut-turut. Dalam periode yang sama, perekonomian Amerika Serikat (AS) bertumbuh di atas 5% hanya terjadi sekali.

Dari segi inflasi secara bulan Juni (mom), Indonesia juga memiliki tingkat inflasi yang lebih terkendali sebesar 0,14%, sedangkan Amerika Serikat (AS) sebesar 0,2%.

Secara tahunan, inflasi bulan Juni AS sebesar 3% lebih rendah dibanding Indonesia yang 3,52%. Namun, persentase kenaikan harga secara tahunan di AS yang relatif lebih rendah disebabkan kenaikan harga di AS tahun lalu lebih tinggi.

Hal ini akan menjadi potensi ke depan bank sentral AS (The Fed) menjadi tidak agresif terhadap kebijakan suku bunga atau (dovish), mengingat inflasi AS sudah mendekati target 2%.

Sebagai informasi, AS akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada hari Kamis (27/7) mendatang. Terakhir, AS menetapkan suku bunganya 5-5,25% sejak 3 Mei 2023.

Otomatis, suku bunga Bank Indonesia (BI) turut diperlambat. Selain itu, inflasi Indonesia yang lebih terkendali akan menjadi potensi ke depan BI lebih cepat menurunkan suku bunga dibanding negara lain, sehingga perekonomian akan bergeliat dan IHSG akan melesat.

Hal ini juga akan berpotensi positif menarik dana asing terhadap investasi Indonesia yang akan mendorong capital inflow di aset keuangan Indonesia, sehingga berpotensi menjadi sentimen IHSG bullish ke depan.

Tidak hanya suku bunga BI dan The Fed yang akan diumumkan, berikut data penting yang akan rilis pada pekan depan.

“>

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Simak! Ini Arah Kebijakan Suku Bunga Acuan BI Terkini

(mza/mza)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts