BCA Sukses Jualan SBN Ritel Hingga Rp40 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai Mitra Distribusi (Midis) Surat Berharga Negara Kemenkeu RI, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) mencatatkan penyaluran Surat Berharga Negara (SBN) ritel sebanyak Rp40 triliun sejak awal tahun hingga September 2023.

Lebih rinci, menurut data per September 2023, Asset Under Management (AUM) nasabah dari produk Reksa Dana SBN dan Obligasi BCA tumbuh lebih dari 40% YoY. Sepanjang tahun 2023, BCA telah menjual 7 SBN Ritel dengan nilai transaksi lebih dari Rp40 triliun.

Senior Executive Vice President Treasury & International Banking BCA Branko Windoe mengatakan, pihaknya terus mendukung berbagai program pemerintah, salah satunya dengan berperan sebagai midis. Atas upayanya ini, Kementerian Keuangan RI menganugerahkan sembilan penghargaan kepada BCA sebagai midis dan Dealer Utama SBN untuk periode 2022-2023.

“BCA senantiasa berkomitmen mendukung pemerintah dalam membangun negeri dan memberikan service excellence kepada nasabah sebagai Dealer Utama dan Mitra Distribusi SBN,” ucap Branko Windoe dalam keterangan tertulis, Jumat, (22/12/2023).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok target terhadap Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) untuk menerbitkan surat berharga negara (SBN) ritel sebesar Rp 130-150 triliun pada tahun ini.

“Tahun ini kita ditargetkan untuk bisa tambah antara Rp 130-150 triliun, karena memang visi dari Ibu Sri mulyani untuk bisa memberikan alokasi lebih banyak untuk SBN ritel ini,” kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan, beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah meluncurkan rangkaian SBN Ritel yang akan terbit di tahun 2023. Berikut rinciannya:

• SBR012 : 19 Januari – 9 Februari 2023
• SR018 : 3 – 29 Maret 2023
• ST010 : 5 – 24 Mei 2023
• ORI023 : 30 Juni – 20 Juli 2023
• SR019 : 18 Agustus – 13 September 2023
• ORI024 : 9 Oktober – 2 November 2023
• ST011 : 3 – 29 November 2023

[Gambas:Video CNBC]

(ayh/ayh)