Beban Bengkak, Laba Indika Energy (INDY) Jeblok 55,21%

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pertambangan PT Indika Energy Tbk (INDY) melaporkan penurunan laba tahun bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar 55,21% ke US$ 89,90 juta pada paruh pertama tahun 2023, berbanding US$ 200,55 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Read More

Merujuk pada laporan terbaru, laba bersih periode berjalan per Juni 2023 emiten milik taipan Agus Lasmono ini tercatat sebesar US$ 89,80 juta atau setara Rp 1,35 triliun (Rp15,119/US$). Sementara di tahun 2022, perseroan membukukan laba bersih sebesar US$ 200,55 juta.

Dari sisi top line, Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 1,67 miliar. Angka ini lebih rendah 8,73% ketimbang 2022 sejumlah Rp1,83 miliar. Sedangkan beban pokok kontrak dan pendapatan ikut membengkak ke US$ 1,32 miliar dari sebelumnya US$ 1,27 miliar.

Menurunnya pendapatan INDY didorong dari pendapatan penjualan batu bara yang tercatat sebanyak US$ 1,37 miliar di semester 1 2023 ini. Pendapatan ini berkontribusi sebesar 82% dari total pendapatan INDY. Sisanya berasal dari perdagangan lainnya US$ 1,67 miliar dan kontrak jasa sebesar US$ 156,84 juta.

Posisi nilai aset perseroan pada pertengahan tahun ini tercatat sebesar US$ 3,06 miliar. Aset didominasi oleh aset tidak lancar sebesar US$ 1,64 miliar. Sisanya merupakan aset tidak lancar sebesar US$ 1,41 triliun.

Sementara posisi liabilitas INDY sebesar US$1,72 miliar, atau turun dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar US$2,25 miliar. Di sisi lain, posisi ekuitas perusahaan di paruh pertama tahun 2023 tercatat sebesar US$1,35 miliar, naik dibandingkan periode akhir Desember 2022 sebesar US$1,34 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos Kaya Ini Ungkap 4 Rahasia Sukses Berbisnis di Usia 20an

(Mentari Puspadini/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts