BEI Menuju 900 Perusahaan Tercatat

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah perusahaan tercatat atau emiten di pasar modal hingga saat ini sebanyak 820 perusahaan. Direktur Utama Iman Rachman menyebut, target emiten tahun ini sebenarnya sebanyak 55 emiten. Namun, BEI perkirakan emiten yang melantai di bursa akan lebih dari itu.

Read More

“Jumlah emiten kita sampai hari ini, perusahaan tercatat sudah 820 perusahaan. Tahun ini saja 54 perusahaan baru. Target kami tahun ini 55 emiten. Ada 1 emiten saja yang listing target tercapai. Tapi mungkin 58-60 di akhir tahun. Pipeline kita saat ini ada 41,” kata Iman dalam acara CEO Network secara virtual, Kamis (24/11/2022)

Iman menjabarkan, dari sebanyak 820 emiten tersebut tersebar di tiga papan bursa. Diantaranya, papan akselerasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebanyak 23 perusahaan, papan pengembangan dengan porsi 53% sebanyak 450 emiten, dan papan utama dengan porsi sebesar 43% sebanyak 350 emiten.

Iman melanjutkan, rencananya pada akhir tahun atau awal tahun 2023 mendatang akan ada satu papan lagi yaitu papan new ekonomi. Tujuan papan tersebut dibuat karena maraknya perusahaan digital yang potensial namun belum mencatat kinerja yang untung.

“Jadi kita upayakan. Karena setara dengan papan utama,” imbuhnya.

Kedepan, BEI akan melakukan pengembangan dan penyempurnaan layanan. Hal ini perlu dukungan pihak terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan SRO di pasar modal. Pengembangan layanan juga mencakup tiga hal yaitu dari sisi suplai atau emiten, produk, dan peningkatan investor.

“Yang paling penting mengenai infrastruktur. Sebagai info 2024 rencananya pembaharuan platform perdagangan dan pengawasan. Saat ini kapasitas jaringan perlu untuk mengantisipasi penambahan jumlah investor dan transaksi yang ada kedepannya,” jelasnya.

Iman menambahkan, pada Agustus 2022 lagi, OJK telah memberikan izin terkait produk waran terstruktur yang diterbitkan satu perusahaan sekuritas. Saat ini produk waran ada 3 seri yaitu, Adaro Energy, Unilever Indonesia, dan Telkom “Kedepannya akan ada 5 waran lagi, BCA underlying, Mandiri, Antam, PGAS, dan Merdeka Cooper,” imbuhnya.

Sementara, dari segi perlindungan investor, pihaknya juga melakukan inisiatif melakukan pengawasan dalam menjaga dan menyeleksi perusahaan yang akan listing. Hal itu dilihat berdasarkan harga kewajaran saham yang diperdagangkan.

“Apabila tertangkap di sistem ada perdagangan semu menanyakan apakah ada aksi korporasi sehingga harga sahamnya meningkat,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pabrikan Laptop Hingga Bisnis Telco, Cek 10 Calon Emiten BEI!

(RCI/dhf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts