BEI Pede Transaksi Investor Melesat di 2024


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengaku optimis dengan pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Hal ini didukung oleh tingginya minat investasi yang terjadi di masyarakat.

Apalagi jika berkaca di tahun 2019. Di mana di tahun tersebut hanya ada sebanyak 2,5 juta investor di pasar modal RI. Sementara saat ini jumlah investor naik signifikan menjadi 12,5 juta.

“Kami melihat dengan optimisme nilai transaksi akan tumbuh, perusahaan tercatat tumbuh, jumlah investor tumbuh,dan termasuk juga prospek syariah yang besar. Artinya kami melihat 2024 dengan sangat positif,” jelas Jeffrey dalam Market Outlook 2024 CNBC Indonesia, Kamis (15/2/2024).

Untuk itu lanjut Jeffrey, dengan besarnya peluang yang ada di pasar modal Indonesia, dia berharap investor bisa banyak belajar dan melihat sebuah peluang. Terlebih BEI ke depan juga akan memberikan potensi sebesar-besarnya kepada calon investor dalam memanfaatkan pasar modal.

“Tentu para investor juga harus melakukan tugas mereka yaitu belajar dan melihat peluang. Misalnya sektor apa yang mendapatkan perhatian yang besar, lalu perusahan apa yang akan membukukan laba dan banyak lagi yang harus diperhatikan,” tegas Jeffrey.

Jeffrey juga menyebut saat ini preferensi investor membuat banyak emiten makin sadar untuk menegakkan pilar-pilar keberlanjutan dalam eksekusi bisnisnya, tak terkecuali emiten yang baru melantai di BEI.

Sementara terkait dampak pemilu ke pasar modal, dirinya tidak melihat hal tersebut dapat menjadi penggerak utama satu-satunya pasar modal RI. Pasalnya, dalam 10 tahun terakhir di tengah ketidakpastian global, IHSG masih tercatat mampu bertumbuh.

“Tidak hanya Indonesia, ekonomi besar juga ada pesta demokrasi,” jelas Jeffrey.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pasar Modal RI Nomor 5 Terbaik di Dunia, Ini Alasannya

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts