Belum Ada 2 Minggu, 4 Saham Baru Sudah di Bawah Harga IPO Aja

Jakarta, CNBC Indonesia – Empat saham baru yang resmi melantai di bursa pada perdagangan 10 Juli lalu secara mayoritas sudah berada di bawah harga IPO-nya pada perdagangan sesi I, Selasa (18/7/2023).

Read More

Saham PT Carsurin Tbk (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), dan PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) kini sudah berada di bawah harga IPO-nya masing-masing.

Pada sesi I hari ini, saham CRSN terpantau ambles 1,87% ke posisi Rp 105/saham. Dari harga IPO-nya di Rp 125/saham, maka saham CRSN terkoreksi 16%.

Sedangkan saham GRPM juga ambrol 1,09% ke Rp 91/saham. Saham GRPM terkoreksi 24,17% dari harga IPO-nya di Rp 120/saham.

Sementara untuk saham TGUK, yang sebelumnya sempat manyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan perdananya, juga kini berada di bawah harga IPO-nya di Rp 110/saham, yakni ambruk 11,76% di posisi Rp 106/saham. Selisihnya mencapai 3,64%.

Adapun untuk saham WIDI, juga sudah berada di bawah harga IPO-nya di Rp 100/saham, yakni di Rp 89/saham. Alhasil dari harga IPO-nya hingga sesi I hari ini, saham WIDI terkoreksi 11%.

Keempat saham IPO terbaru memang sudah berlawanan arah sejak perdagangan perdananya kemarin, di mana saham TGUK, dan WIDI berhasil mencetak ARA, namun untuk saham GRPM di hari perdananya langsung menyentuh ARB.

Keempat saham IPO yang baru melantai di bursa pada Senin pekan lalu. Tentunya, keempat saham IPO tersebut memiliki sektor yang berbeda

Untuk saham CRSN, merupakan emiten jasa sertifikasi, yang menerbitkan 600 juta saham biasa dengan nominal Rp 50 per saham atau sebanyak 20,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga yang ditetapkan, maka CRSN meraup dana segar sebesar Rp75 miliar.

Sedangkan saham TGUK merupakan saham emiten kedai minuman dengan merek waralaba Teguk. Saham TGUK melepas sahamnya dalam aksi IPO sebanyak 1,07 miliar saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp16 per saham.

Sementara untuk saham GRPM merupakan emiten distributor minuman bersoda yakni Coca Cola. Saham GRPM melakukan IPO sebanyak 309.000.000 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Terakhir yakni saham WIDI, merupakan emiten jasa alat berat. Saham WIDI melakukan IPO sebanyak 400.000.000 atau setara dengan 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Sehingga nantinya akan meraup dana segar sebesar Rp 40 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


7 Kinerja Saham IPO di Q1 2023, Tercuan Emiten Arak

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts