BI Tahan Suku Bunga, tapi Saham Properti Masih Lesu

Jakarta, CNBC Indonesia – Pada perdagangan Jumat (23/6/2023) sesi kedua, beberapa saham di sektor properti kembali terkoreksi. Bahkan penurunan sektor properti pada sesi kedua menyentuh 0,46%.

Read More


Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 Juni 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75%, suku bunga deposit facility sebesar 5%, dan suku bunga lending facility sebesar 6,50%.

Bertahannya suku bunga belum menjadi sentimen positif bagi IHSG. Bahkan pada perdagangan 22 Juni 2023 pergerakan IHSG justru di tutup melemah 0,75% di level 6.652,26. Pelemahan ini berlanjut hingga perdagangan hari ini di berjalanya sesi kedua.

Sektor properti pun masih tertekan. Apalagi sektor properti paling terpengaruh pada kenaikan suku bunga acuan.

Para pelaku pasar mengharapkan Bank Indonesia segera memangkas suku bunga acuan agar tingkat kredit bunga perbangkan bisa lebih ringan dan membantu para investor properti dan masyarakat yang hendak membeli hunian.

Adapun tantangan makro ekonomi berdampak pada daya beli rumah komersial. Saat ini, segmen pasar yang masih gerak, yaitu rumah tapak dengan harga di bawah Rp1 miliar.

Sementara itu, niat Bank Indonesia untuk memberikan jamu manis untuk sektor properti diperkirakan menjadi stimulus positif. 

Deputi Gubernur BI Juda Agung tengah menyiapkan stimulus makroprudensial untuk sektor-sektor prioritas, satu di antaranya properti. 

“Juga sektor-sektor yang bisa mendorong pertumbuhan lebih cepat, termasuk sektor perumahan yang memang jadi leading sektor, karena dia punya forward dan backward linkage yang cukup luas,” kata Juda lagi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pemilik Lippo Cikarang Borong Saham LPKR, Ada Apa?

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts