penyebabsakit.com

BI Tebar Optimisme, Rupiah Kembali Perkasa

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (16/2/2023) setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya.

Melansir data Refinitiv, rupiah menguat 0,31% ke Rp 15.153/US$.

BI hari ini menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility tetap pada level 5,00%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6,50%.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Rapat Dewan Gubernur BI pada 15-16 Februari memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers

Selain itu, BI juga memberikan outlook pertumbuhan ekonomi yang lebih optimistis.

“Untuk tahun 2023 Bank Indonesia memproyeksikan bias ke atas 4,5-5,3%,” ungkap Gubernur BI Perry

Bias ke atas artinya BI memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) bisa tembus 4,9% ke atas.

“Hal ini didukung oleh kinerja ekspor yang berpotensi akan lebih tinggi dari perkiraan semula didorong pengaruh positif perbaikan ekonomi China,” paparnya.

Konsumsi rumah tangga juga akan tetap tumbuh tinggi, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan terjaganya inflasi.

Guna menambah pasokan valuta asing di dalam negeri, yang bisa membuat rupiah lebih stabil. BI memastikan operasi moneter valas dengan skema term deposit dalam rangka mendukung pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE) akan diterapkan pada 1 Maret 2023.

“Memperkuat pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi instrumen operasi moneter valas DHE berupa term deposit (TD) valas DHE sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar mulai berlaku per 1 Maret 2023,” kata Perry.

Adapun, jangka term deposit valas yang ditawarkan tenor 1 tahun, 3 tahun dan 6 bulan. Perry pun berjanji pemberian suku bunga TD Valas DHE akan dilakukan secara kompetitif mengacu pada suku bunga valas counter party BI di luar negeri dengan besaran tiering suku bunga yang semakin besar untuk penempatan yang besar.

“Akan kompetitif, semakin panjang, suku bunganya akan semakin kompetitif, tapi kita juga semakin jumlahnya semakin besar, semakin besar bunganya…Jadi ini seperti kebijakan,” tegas Perry.

Sementara itu, pemberian agent fee/spread dari Bank Indonesia kepada bank dan lembaga lain sebagai peserta dilakukan secara menarik. Semakin bank atau lembaga memberikan term deposit yang semakin panjang, fee/spread-nya semakin besar.

Perry menambahkan terkait dengan jangka waktu, tiering, dan besaran agent fee/spread akan dievaluasi tiap tiga bulan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected].com

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Terkapar Lawan Dolar AS, Rupiah Dekati Level Rp 15.600/USD

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version