BI Ungkap Alasan Rupiah Loyo Usai Pengumuman Hasil Pilpres 2024


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah melemah secara signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal sesi I perdagangan hari ini (22/3/2024). Data Refinitiv menunjukkan rupiah anjlok ke angka Rp15.765/US$ atau melemah 0,7% di awal perdagangan hari ini.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Edi Susianto mengatakan pelemahan mata uang tidak hanya terjadi pada rupiah, tetapi juga pada mata uang Asia lainnya.

“Faktor penyebabnya adalah rilis data PMI manufacturing dan home sales US yang di atas ekspektasi, sehingga menyebabkan ekspektasi penurunan FFR menurun. Hal tersebut menyebabkan DXY menguat tajam,” kata Edi Susianto kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/3/2024).

PMI Manufaktur AS Global S&P naik ke level tertinggi dalam 21 bulan di 52,5 pada Maret 2024 dari 52,2 pada Februari, mengalahkan perkiraan pasar sebesar 51,7, menurut perkiraan awal.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang solid dalam kesehatan sektor manufaktur, dibantu oleh peningkatan tajam dalam output dan lapangan kerja. Di sisi lain, Edi mengatakan ada perbankan yang melakukan pembelian dolar, terkait dengan siklus kebutuhan repatriasi.

“Namun dapat dipastikan bahwa keseimbangan supply demand di Market cukup terjaga, BI selalu ada di pasar untuk menjaga keseimbangan tersebut,” tegas Edi.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dolar Tembus Rp15.700 Dalam 30 Menit, Ini Penjelasan BI!

(haa/haa)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts