Bisnis Bareng Salim, Soeharto Nyaris Dipecat dari TNI


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Selama 32 tahun berkuasa, Soeharto memiliki kedekatan khusus dengan pengusaha Sudono Salim. Keduanya terlibat hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain.

Hubungan ini setidaknya sudah terjalin sejak tahun 1950-an. Di masa muda, keduanya pernah berbisnis bersama. Namun, di saat menjalani bisnis bersama, Soeharto rupanya hampir mengalami bencana yang bisa mengubah perjalanan kariernya.

Bagaimana ceritanya?

Pada mulanya, hubungan Salim-Soeharto terjadi di ranah militer setelah Indonesia merdeka, tepatnya di masa-masa perang. Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong’s Salim Group: The Business Pillar of Suharto’s Indonesia (2016) menyebut, Salim pernah jadi penyuplai logistik pasukan kolonel Soeharto dan membuat banyak prajurit terkesan dengan semangat, ketekunan, dan kepribadiannya.

Namun, ketika menjadi penyuplai logistik, Soeharto dan Salim tidak mengenal secara dekat. Untuk urusan ini, Soeharto hanya berkomunikasi lewat sepupunya, Sulardi.

Ketika perang selesai, keduanya lantas menjalani urusan masing-masing. Pada 1952, Salim pindah ke Jakarta dari Jawa Tengah dan semakin mengembangkan bisnisnya. Sementara Soeharto fokus di dunia militer.

Barulah ketika menjadi Panglima Tentara Diponegoro pada 1956, Soeharto mulai kembali dekat dengan Salim. Keduanya lantas terlibat bisnis bersama. Namun, tiga tahun kemudian, saat menjalani bisnis tersebut nasib apes menimpa Soeharto.

Pada 1959, Soeharto dipergoki melanggar peraturan dengan menyelundupkan gula dan kapuk ilegal bersama dua pengusaha, yakni Bob Hasan dan Sudono Salim. Soeharto lewat autobiografi berjudul Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1989) menyebut saat itu dirinya diisukan sebagai koruptor beras yang memperkaya diri dari hasil barter gula. Padahal, tindakan itu dilakukan sebagai cara meningkatkan kesejahteraan rakyat Jawa Tengah. 

Atas kasus ini, tulis Subandrio dalam Kesaksianku tentang G-30-S (2000), banyak tentara, para atasan dan petinggi militer marah. Sampai-sampai, orang tertinggi di Angkatan Darat, Ahmad Yani, mendengar kasus ini dan marah besar. Kebetulan, Yani saat itu sedang galak-galaknya kepada para prajurit yang terlibat pelanggaran. Alhasil, Yani ingin Soeharto segera diadili dan dipecat dari TNI.

Soeharto ketar-ketir. Beruntung, di tengah desakan pemecatan dari para petinggi militer, muncul Gatot Subroto. Gatot membela Soeharto dan menganggap kasus itu bukan sesuatu yang salah. Alhasil, Soeharto bisa bernapas lega karena tidak jadi dipecat.

“Akhirnya Pak Gatot memutuskan tidak ada yang diragukan dan disalahkan atas tindakan saya itu,” kata Soeharto.

Sebagai pengganti, dia kemudian hanya dipindahtugaskan menjadi siswa di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat. Karier militernya pun selamat, meskipun menurut Soeharto keputusan ini sangat berat dijalaninya.

“Mula-mula saya mendapat kesulitan dalam pendidikan ini,” kenangnya. 

Seandainya Soeharto resmi dipecat karena ketahuan berbisnis ilegal bersama Salim, sudah pasti perjalanan sejarah akan berbeda. Setelahnya, karier militer Soeharto terus menanjak. Dari kecemerlangan di dunia militer tersebut, Soeharto bisa berkuasa menjadi Presiden Indonesia. Ketika menjadi penguasa negeri, Soeharto kemudian menjalin hubungan kembali dengan Salim.

Pada 1967, Salim dipercaya oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengurusi impor beras. Besarnya kepercayaan Soeharto kepada Salim kemudian lebih dari sekedar rekan bisnis. Ketika etnis Tionghoa di Indonesia wajib menggunakan nama “Keindonesiaan”, Soeharto memberikan nama Tionghoa Sudono Salim, yakni Liem Sioe Liong.

Tiap kata dalam nama baru Salim dipilih Presiden ke-2 itu dengan arti khusus. “Soe” atau “Su” berarti “baik” dalam Bahasa Jawa. “Dono” adalah “dana”, yang merujuk pada uang. “Sa” artinya “tiga” dari Bahasa Mandarin. Lalu, “Lim” pengganti “Liem”.

Pemilihan nama baru menunjukkan bahwa Soeharto benar-benar mempercayai Salim. Setelahnya terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara keduanya: Salim jadi pilar bisnis Soeharto.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Berkat Bantu Tentara Usir Belanda, Salim Jadi Crazy Rich RI

(mfa/mfa)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts