Bisnis Sewa Alat Berat, IPO Widiant Jaya Krenindo Cari Rp40 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan yang bergerak dibidang jasa sewa alat berat, PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI) akan melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 400 juta saham atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 5 per saham.

Read More

Adapun harga saham WIDI dibanderol seharga Rp 100 per saham. Sehingga nantinya akan meraup dana segar sebesar Rp 40 miliar.

Selain itu, perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 420 juta waran seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.

Waran seri I diberikan secara cuma‐cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 20 saham baru berhak memperoleh 21 waran seri I dimana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 12 bulan. Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh Perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 5 setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 120 yang dapat dilakukan setiap Hari Kerja terhitung setelah 6 bulan sejak waran seri I diterbitkan sampai dengan 1 hari kerja sebelum ulang tahun kesatu pencatatan Waran Seri I, yaitu dimulai sejak tanggal 10 Januari 2024 sampai dengan 09 Juli 2024.

Pemegang waran seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama waran seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran seri I tersebut menjadi kedaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku waran seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total dana dari waran seri I adalah sebanyak‐banyaknya Rp 50.400.000.000.

Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek.

Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, sekitar 58,36% atau sekitar Rp 22,2 miliar akan digunakan untuk pembelian alat berat dari pihak ketiga dalam rangka menambah kapasitas dan diversifikasi bisnis penyewaan alat berat.

Sedangkan sisanya akan dipergunakan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, tunjangan karyawan, serta untuk modal kerja berupa gaji operator, biaya pemeliharaan alat berat, biaya overhaul terhadap komponen di dalam mesin alat berat, biaya overtime, biaya mobilisasi-demobilisasi alat berat/crane, biaya transportasi, dan lain-lain.

Jadwal pelaksanaan IPO :

Tanggal Efektif : 27 Juni 2023
Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 04 Juli 2023 – 06 Juli 2023
Tanggal Penjatahan : 06 Juli 2023
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 07 Juli 2023
Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 10 Juli 2023
Masa Perdagangan Waran Seri I (Pasar Reguler & Negosiasi) : 10 Juli 2023 – 04 Juli 2024
Masa Perdagangan Waran Seri I (Pasar Tunai) : 10 Juli 2023 – 08 Juli 2024
Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 10 Januari 2024 – 09 Juli 2024

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IPO SMIL Dapat Waran, Tapi Bisnisnya Ok Ga?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts