Bos Bank BCA Buka-bukaan Soal Tahun Politik dan Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja memandang masa-masa menjelang tahun politik Indonesia tidak langsung berkaitan dengan pergerakan ekonomi RI. Seperti investasi dari pasar modal dan obligasi yang tidak langsung berkaitan dengan politik.

Read More

Namun ia mengakui minat terhadap pasar modal secara global sedikit berkurang. Jahja memandang hal ini sebagai penyebab investasi yang ada pada pasar modal Indonesia juga agak menurun. Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 1,18% ke 6.846,42 pada penutupan perdagangan Kamis (19/10/2023).

Tetapi, menurut Jahja minat investasi lebih berkaitan dengan alternatif yang tersedia dan mood dari pada pasar modal. Ia mencontohkan Dow Jones Industrial Average (Dow Jones), yakni indeks pasar saham dari 30 perusahaan di bursa saham di Amerika Serikat (AS) yang sempat naik ke level tertinggi US$ 36.000, sempat terkoreksi hingga US$ 33.100 kemudian naik lagi, terakhir mencapai US$ 33.665,08 pada pukul 17.12 EDT, Rabu (18/10/2023).

“Jadi namanyacapital market, bisa naik bisa turun. Jadi nggak terlalu kita lihat kaitan langsung dengan politik,” ujar Jahja saat paparan kinerja kuartal III-2023 BCA secara virtual, Kamis (19/10/2023).

Seperti diketahui, situasi politik AS sedang memanas sejak Ketua DPR AS Kevin McCarthy dilengserkan. Selain itu, AS juga akan mengadakan pemilu tahun depan.

Jahja meyakini sesudah pesta demokrasi selesai nanti, perekonomian akan kembali normal.

“Jelang tahun politik sebenarnya kita sudah melewati beberapa kali proses pesta demokrasi dan kita yakin dan percaya yang lalu-lalu, sesudah pesta demokrasi ituback to normal. Perekonomian kembali normal,” pungkasnya.

Jelang tahun politik, BCA utamanya mengupayakan untuk menjaga payment system-nya. Dari segi user friendly bisa menjaga kenyamanan bagi nasabahnya dalam bertransaksi.

“Nah kalau BCA dari sisi peluang, dari dana pihak ketiga (DPK), kita tidak langsung mengaitkan dengan tahun politik, ya. Kalau kita selalu menjaga bahwa semua payment system kita, user friendly. Kita juga ada istilah no time to die,” jelas Jahja.

Menurut dia, tahun politik itu musiman. Sementara untuk menjaga payment system bank dibutuhkan waktu yang lebih panjang dan konsisten untuk jangka baik ada pesta demokrasi atau tidak.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Premi LPS Naik Mulai 2025, Begini Respons Bos Bank BCA

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts