Breaking! IHSG Anjlok 1,49% Balik ke 6.700, Terendah 8 Bulan


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau merosot 1,49% pada perdagangan sesi II Jumat (14/6/2024), di mana IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.700.

Hingga pukul 14:37 WIB, IHSG merosot ke posisi 6.729,73. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 6.700, menjadi yang terendah dalam delapan bulan atau sejak awal awal November 2023, tepatnya pada perdagangan 3 November 2023.

Nilai transaksi indeks pada hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,96 triliun dengan volume transaksi mencapai 12,17 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 623.294 kali. Sebanyak 130 saham menguat, 428 saham terkoreksi, dan 196 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor teknologi dan utilitas menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,70% dan 2,57%.

Sedangkan dari sahamnya, saham bank Himbara yang juga menjadi saham bank raksasa kedua dari kapitalisasi pasarnya yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 11,71 indeks poin.

Selanjutnya secara berurutan saham Bank Mandiri (BMRI), Barito Renewables Energy (BREN), Telkom Indonesia (TLKM) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) menjadi empat saham lain dengan porsi terbesar atas pelemahan IHSG. BMRI 11,41 indeks poin, BREN 8,74 indeks poin, TLKM 8,20 indeks poin dan BBNI 5,09 indeks poin.

IHSG nyaris lesu sepanjang pekan ini, di mana pada pekan ini IHSG cenderung menguat hanya sekali saja yakni pada Senin lalu.

Lesunya indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut terjadi meski sentimen pasar dari global masih cenderung positif.

Setelah inflasi konsumen (consumer price index/CPI) Amerika Serikat (AS) kembali melandai, pada Kamis kemarin inflasi produsen (producer price index/PPI) AS periode Mei 2024 juga melandai.

PPI melandai ke 2,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Mei 2024, dari sebelumnya tumbuh 2,3% (yoy) pada April 2024. Secara bulanan (month-to-month/mtm), PPI melandai ke 0% pada Mei 2024, dari sebelumnya tumbuh 0,5% pada April 2024.

Sebelumnya pada Rabu lalu, CPI AS periode Mei 2024 menyentuh 3,3% (yoy), turun lebih dalam dibandingkan perkiraan pasar di 3,4% yoy. CPI inti juga mencatat hasil lebih baik dari konsensus pasar, menyentuh 3,4% yoy.

Membaiknya data inflasi Negeri Paman Sam membuat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pun kembali mengindikasikan akan memangkas suku bunga acuannya sekali pada tahun ini.

The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia kembali menahan suku bunga di level 5,25-5,50%. Namun, pemangkasan suku bunga acuan tetap disesuaikan dengan kondisi inflasi AS.

“Kami melihat laporan hari ini (inflasi yang melandai) sebagai kemajuan dan bisa membangun rasa percaya diri. Namun, kepercayaan diri kami belum sampai pada tahap membenarkan keputusan untuk mulai melonggarkan kebijakan pada saat ini,” tutur Chairman The Fed Jerome Powell pada saat konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari CNBC International.

Dalam pernyataan resminya, The Fed menegaskan jika komite tidak akan menurunkan target (suku bunga) sampai kami lebih percaya diri melihat inflasi bergerak ke arah 2% secara berkelanjutan.

Dalam rapat kali ini, The Fed juga merilis dokumen dot plot. Setiap titik dalam dot plot tersebut merupakan pandangan setiap anggota The Fed terhadap suku bunga.

Dalam dokumen terbarunya, median dari proyeksi The Fed mengindikasikan hanya ada sekali pemotongan pada tahun ini sebesar 25 bps, paling lambat pada Desember 2024.

Proyeksi ini jauh lebih rendah dibandingkan pada Maret 2024 di mana The Fed mengindikasikan ada tiga kali pemotongan dengan besaran 75 bps.

Sikap hawkish The Fed ini sebenarnya sudah sesuai dengan perkiraan untuk menahan suku bunga pada pertemuan bulan ini.

Sayangnya, dengan probabilitas pemangkasan suku bunga hanya sekali. Ini bisa memicu tren higher for longer yang dapat menjadi sentimen negatif bagi aset berisiko seperti saham.

Selanjutnya, IHSG juga tertekan dengan diturunkannya rating saham RI oleh Morgan Stanley menjadi underweight.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Sehari Jelang Pemilihan Presiden RI, IHSG Terkoreksi Dalam

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts