Bukan Lo Kheng Hong, Ini Dia Warren Buffett KW China

Jakarta, CNBC Indonesia – Nama Warren Buffett yang begitu beken di dunia investasi membuat sosok asal Amerika Serikat (AS) tersebut kerap dijadikan julukan untuk value investor yang sukses di suatu negara.

Read More

Di Tanah Air, investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH), misalnya, kerap disebut Warren Buffett asal Indonesia. Ini tak lepas dari jalan berinvestasi LKH yang banyak menimba ilmu dari Buffett.

Tidak hanya di RI, di Negeri Tirai Bambu ada sosok Li Lu yang dijuluki Warren Buffett-nya China. Tak tanggung-tanggung, yang memberikan sebutan tersebut adalah Charlie Munger, tangan kanan Buffett di Berkshire Hathaway, pada 2019.

Kala itu, mengutip Quartz (Februari 2019), dalam sebuah pertemuan tahunan Daily Journal Corporation, sebuah perusahaan penerbitan dan teknologi Los Angeles yang dipimpin Munger, dia mengutarakan, ada satu orang lain selain mitra Berkshire (Buffett) yang dia percayakan untuk mengelola kekayaan pribadinya.

“Saya berusia 95 tahun. Saya telah memberikan uang Munger kepada orang luar untuk dijalankan sekali dalam 95 tahun,” kata Munger waktu itu, dikutip Quartz. “Orang itu adalah Li Lu.”

Munger mulai berinvestasi bersama Li pada pertengahan 2000-an. Pada 2010, Li menulis kata pengantar dan membantu menerjemahkan buku Poor Charlie’s Almanack, kumpulan pidato dan tulisan-tulisan Munger. Dalam pertemuan Daily Journal tersebut, Munger menjelaskan mengapa investor ini menarik perhatiannya.

“Sebagian [alasannya] karena dia adalah Warren Buffett versi China. Itu benar-benar membantunya,” ucapnya.

“Sebagian lagi, dia sedang mencari peluang investasi di China. Bukan di pasar Amerika yang sudah terlalu banyak disorot, penuh persaingan, dan padat,” imbuh Munger.

Disarikan dari sejumlah sumber, Li Lu adalah seorang investor dan manajer dana lindung nilai (hedge fund manager) berkebangsaan China-Amerika. Dia lahir di Tangshan, China, pada 1966 dan tumbuh besar selama Revolusi Kebudayaan.

Setelah terlibat dalam protes bersejarah di Lapangan Tiananmen pada 1989, ia terpaksa meninggalkan China dan akhirnya pindah ke AS.

Li Lu mengenyam pendidikan di Universitas Columbia, di mana ia belajar ekonomi dan ilmu politik. Dia juga mengadopsi ilmu investasi nilai alias value investing dan mendapatkan bimbingan dari legenda investasi Buffett.

Setelah lulus, ia bekerja sebentar di sebuah bank investasi sebelum akhirnya mendirikan hedge fund pribadinya sendiri, Himalaya Capital Management, pada 1997.

Li dikenal karena pemahamannya yang mendalam tentang perusahaan-perusahaan China dan kemampuannya mengidentifikasi investasi berpotensi tinggi di negara tersebut.

Mengutip website Himalaya Capital, Li Lu juga saat ini menjabat sebagai wali amanat di Universitas Columbia dan California Institute of Technology.

Di antara berbagai usaha filantropinya, Li Lu menjadi salah satu pendiri dan Ketua Dewan The Asian American Foundation (TAAF), yang melayani komunitas 23 juta orang Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik dalam upaya mereka untuk mencapai rasa memiliki dan kemakmuran, bebas dari diskriminasi dan kekerasan.

Li juga merupakan penulis dari buku Civilization, Modernization, Value Investing, dan China serta Moving the Mountain: My Life in China. Pada 2020, Li Lu terpilih sebagai anggota American Academy of Arts and Sciences.

Menurut catatan Thomas Herold di situs Data Driven Investor, Li Lu memiliki tingkat pengembalian tahunan majemuk (compounded annual return) sekitar 30% sejak 1998.

Di awal karirnya, Li Lu mengadopsi gaya value investing setelah menyadari adanya keyakinan umum bahwa pasar saham dibangun untuk berspekulasi, dan tidak benar-benar untuk berinvestasi jangka panjang.

Filosofi investasi Li Lu sangat dipengaruhi oleh prinsip value investing ala Warren Buffett, dengan fokus pada mencari perusahaan-perusahaan yang undervalued (dinilai lebih rendah dari seharusnya) tetapi memiliki fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang.

Berdasarkan data dari GuruFocus, Himalaya Capital Management LLC mengungkapkan 7 portofolio investasi dalam laporan 13F terbaru mereka kepada OJK-nya AS, The U.S. Securities and Exchange Commission (SEC), per 31 Maret 2023. Nilai portofolio saat ini dihitung sebesar US$2,04 Miliar.

Dalam portofolio terkini Li Lu per 31 Maret 2023, lima investasi teratasnya adalah Bank of America Corp (BAC), Micron Technology Inc (MU), Alphabet Inc (GOOG), Berkshire Hathaway Inc (BRK.B), Alphabet Inc (GOOGL).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Tips Sukses Warren Buffett: Jangan Salah ‘Gaul’


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts