BUMI Buka-Bukaan Terkait Proyek Hilirisasi Batu Bara


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia-Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources TBK (BUMI), Dileep Srivastava mengungkap bahwa dalam menjalankan agenda hilirisasi batubara, diperlukan insentif, pendanaan, hingga percepatan dengan undang-undang yang memungkinkan untuk proyek-proyek tersebut, sebagaimana terjadi di negara India.

“Pendekatan ini sangat membantu untuk mendorong proyek-proyek hilirisasi,” ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Senin (18/3/2024).

Lebih lanjut, Dileep juga memaparkan mengenai rencana gasifikasi batu bara di India setelah persetujuan parlemen pada 24 Januari lalu. Dia menjelaskan persetujuan tersebut sejalan dengan target yang diumumkan sebelumnya yaitu kapasitas gasifikasi batubara sebesar 100 juta ton pada tahun 2030.

“Namun jelas bahwa pemerintah India mengambil peran aktif dalam menopang industri ini karena mereka memberikan pendanaan yang signifikan melalui ekuitas ke dalam proyek-proyek itu,” tambah dia.

Seperti diketahui, BUMI sendiri lewat dua anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia saat ini terlibat dalam proyek hilirisasi batu bara. Raksasa batu bara ini rencananya akan ikut serta dalam gasifikasi batu bara menjadi amonia.

Dileep menyebutkan BUMI terbuka untuk bekerja sama dengan pihak mana pun yang berminat untuk menggarap proyek hilirisasi secara efektif dan efisien. Dalam pemilihan mitra bisnis, perseroan akan mempertimbangkan berbagai aspek. Di antaranya, teknologi, pembaharuan, dan pendanaan hijau.

Selain itu, BUMI juga akan melihat potensi keuntungan dari insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk menggarap proyek yang berbeda dengan proyek lainnya.

“Kami juga akan melihat potensi keuntungan dan apa kebijakan pemerintah terkait insentif untuk mendorong perpindahan ke energi terbarukan,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Garap Hilirisasi, Bumi Resources (BUMI) Gandeng Pemodal China

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts