Jakarta, CNBC Indonesia – Meski laba bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diprediksi akan lebih kecil dari tahun 2022, namun Menteri BUMN Erick Thohir yakin pihaknya bisa kembali mencetak dividen terbesar sepanjang sejarah.
Pria yang merangkap jabatan sebagai Ketua PSSI tersebut menargetkan laba bersih BUMN bisa menyentuh angka Rp250 triliun pada tahun 2023. Padahal bila menilik ke belakang, kinerja laba BUMN mencapai angka Rp 303,7 triliun di tahun 2022.
Ia berdalih, penurunan ini dikarenakan adanya laba bersih non cash dari proses restrukturisasi maskapai PT Garuda Indonesia Tbk sebesar Rp 60 triliun.
“Tahun ini kita melihat 250 triliun juga kita bisa jaga. Karena tentu ada pelemahan komoditas kemarin, ada kompleksitas lain. Kita juga harus mulai konservatif, jangan sampai kita terlalu agresif,” tutur Erick dalam acara BUMN Performance Report CNBC Indonesia pada Jumat, (1/9/2023).
Ia pun optimis dapat mencapai angka tersebut. Pasalnya, di paruh pertama tahun 2023 saja, profit BUMN sudah mencapai Rp184 triliun, alias telah menutup lebih dari setengah target tahunan.
Ia pun berharap, BUMN kembali memberi dividen terbesarnya sepanjang sejarah ke pemerintah. Targetnya, pemerintah sebagai pemegang sahamnya bisa mendapat imbal hasilnya sebesar Rp80,6 triliun.
“Tentunya kembali memberikan dividen yang terbesar sepanjang sejarah ke pemerintah yaitu Rp80,6 triliun. Kayanya aman, ya,” tutur Erick.
Meski demikian, pada kesempatan sebelumnya, Erick sempat berpesan bahwa pihaknya juga pernah menyebut bahwa target dividen di tahun ini adalah Rp80,2 triliun.
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis, (16/5/2023).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Di Era Jokowi, Dividen BUMN Cetak Rekor Terbesar! Berapa?
(fsd/fsd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com