Bursa Wall Street Kebakaran Jelang Pengumuman The Fed

Jakarta, CNBC Indonesia – Mayoritas bursa utama Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka di zona merah pada hari ini. Melemahnya bursa Wall Street disebabkan sikap wait and see investor menjelang pengumuman kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Read More

Pada awal perdagangan hari ini, Rabu (26/7/2023),  indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) memang menguat tipis 0,03% ke posisi 35.450,87. Namun, indeks utama lain jatuh. Indeks Nasdaq melemah 0,41% ke 14.085,39 dan indeks S&P terkoreksi 0,16% ke 4.560,22.

Melemahnya mayoritas bursa Wall Street berbanding terbalik dengan perdagangan kemarin.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (25/7/2023), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,08%, indeks Nasdaq menanjak 0,61% sementara indeks S&P 500 terapresiasi 0,28%.

The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada hari ini atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 98,9% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menajdi 5,25-5,5% pada bulan ini.

Namun, yang ingin ditunggu pasar adalah apakah The Fed memberi sinyal kapan pelonggaran kebijakan akan dilakukan.

Pelaku pasar berekspektasi jika kenaikan suku bunga pada Juli akan menjadi yang terakhir pada tahun ini.
Analis UBS,
Solita Marcelli, mengingatkan optimism pasar yang terlalu tinggi bisa menjadi bahaya karena pasar akan longsor begitu kebijakan The Fed tidak sesuai ekspektasi.
“Investor harusnya sadar bahwa kita terlalu optimis memperkirakan The fed akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunga pada hari ini,” tutur Marcelli, dikutip dari CNBC International.

Pelaku pasar juga tengah menanti kinerja laporan keuangan perusahaan. Yang paling ditunggu hari ini adalah kinerja dari induk Facebook yakni Meta.
Publik kini menunggu apakah kinerja Meta sebaik dua raksasa teknologi lain yang sudah mengumumkan laporan keuangan mereka.

Micorosft melaporkan pendapatan mereka naik menjadi US$ 56,19 miliar pada April-Juni 2023, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yakni US$ 55,47 miliar
Laba bersih perusahaan mencapai US$ 20,08 miliar pada April-Juni 2023 naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$ 16,74 miliar

Google melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 7% menjadi US$ 74,6 miliar pada April-Juni 2023, lebih tinggi US$ 2 miliar dari ekspektasi pasar.

Pendapatan Google dari Ad naik 4,7% (year on year/yoy) menjadi YS$ 42, 6 miliar.
Sebanyak 130 perusahaan yang tercatat di indeks S&P 500 sudah melaporkan kinerja keuangan mereka untuk April-Juni 2023 di mana 79% melebihi ekspektasi pasar.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Baru Hijau Sehari, Wall Street Jeblok Lagi

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts