Cak Imin & Gibran Wajib Tahu, Peringkat RI di SGIE Naik!


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan terbaru State of the Global Islamic Economic Report (SGIE) 2023/24 telah muncul. Penilaian yang dipublikasikan oleh DinarStandard ini menunjukkan bahwa Indonesia naik ke urutan 3 dalam peringkat SGIE.

Sebagai informasi SGIE sempat menjadi topik yang ramai diperbincangkan setelah ditanyakan Gibran Rakabuming kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Debat Cawapres 2024. 

Banyak yang menilai akronim itu digunakan Gibran untuk menyerang Cak Imin. 

Adapun secara umum, laporan SGIE terbaru mengungkapkan, umat Islam menghabiskan US$ 2,29 triliun pada tahun 2022 untuk makanan, obat-obatan, kosmetik, fesyen sederhana, perjalanan, dan media. Aset keuangan syariah diperkirakan mencapai US$3,96 triliun pada tahun 2021 dan akan tumbuh menjadi 5,96 triliun pada tahun 2026.

“Dari 81 negara yang masuk dalam indikator tersebut, Malaysia berada peringkat pertama dan mempertahankan posisi teratas selama 10 tahun berturut-turut. Setelah itu, disusul Arab Saudi, Indonesia, dan UEA,” sebagaimana tertulis dalam laporan tersebut, dikutip Rabu, (27/11/2023).

Indonesia naik ke peringkat tiga dari sebelumnya urutan keempat. Adapun Indonesia mempertahankan posisi kedua dalam sektor Makanan Halal dan posisi ketiga dalam Indikator Mode Sederhana. Negara ini naik 23 posisi ke peringkat keenam dalam Indikator Media dan Rekreasi.

Tercatat, Ekspor Indonesia ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bernilai US$13,38 miliar pada tahun 2022. Indonesia merupakan salah satu dari dua negara anggota OKI yang masuk dalam 10 besar eksportir.

Laporan itu juga mencatat Indonesia merupakan negara dengan aliran masuk FDI tertinggi kedua di antara negara-negara anggota OKI dan peringkat ke-19 dalam hal aliran masuk FDI secara global. Hal ini direalisasikan dengan menjalin kemitraan dengan beberapa negara secara global untuk menyediakan layanan jaminan halal.

Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Republik Islam Iran telah menjalin kerja sama jaminan produk halal melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Pada masa kepemimpinannya di G20, Indonesia membentuk The Halal 20 (H20) Forum, yang merupakan tonggak penting dalam pengembangan ekosistem dan industri halal global, serta kemitraan halal global.

“Industri gaya hidup Islam juga mengalami perkembangan signifikan di Indonesia. Kementerian Perdagangan Indonesia telah menetapkan tujuan untuk menjadi pusat fesyen sederhana secara global dan telah memulai beberapa kemitraan dengan kementerian lain dan sektor swasta untuk mencapai hal ini. Jakarta Muslim Fashion Week telah menjadi acara perdananya,” katanya.

Atas capaian ini, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengapresiasi keberhasilan pengembangan ekonomi syariah Indonesia. Erick menyampaikan kerja keras seluruh pihak membawa dampak positif terhadap peringkat ekonomi syariah Indonesia di kancah global.

“Alhamdulillah, kemarin ramai dibahas kita di posisi empat, sekarang sudah naik satu peringkat di posisi tiga menggeser Uni Emirat Arab (UEA), ke depan, bismillah tentu kita ingin jadi nomor satu dunia,” ujar Erick dalam keterangan tertulis.

Erick pun mendorong sektor lain untuk bisa masuk ke jajaran atas Global Islamic Economy Indicator Ranking. Sektor itu adalah perjalanan ramah muslim.

“MES sejak awal terus berkomitmen bahu-membahu bersama pemerintah, BUMN, swasta, dan seluruh pihak untuk terus meningkatkan pengembangan industri halal Indonesia,” jelas dia.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jelang Pensiun Sebagai Presiden, Harta Jokowi Naik Segini

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts