China Bikin Kejutan, Harga Minyak Nanjak Hampir 2%!

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak menguat p setelah China membukukan data pertumbuhan ekonomi tahunan yang di atas ekspektasi.

Read More

Pada perdagangan Selasa (17/1/2022) harga acuan minyak Brent tercatat US$85.92 per barel, menguat 1,7% dibandingkan posisi sebelumnya. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 0,4% menjadi US$80,18 per barel.


Produk domestik bruto China meningkat 3% pada tahun 2022, meleset dari target resmi “sekitar 5,5%” dan menandai kinerja terburuk kedua sejak 1976. Tetapi data tersebut masih mengalahkan perkiraan analis setelah China membatalkan kebijakan nol-Covid pada Desember.

“China membuat yang terbaik dari data ekonomi mereka, dan adil untuk mengatakan itu bisa menjadi lebih buruk,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Sementara itu, produksi kilang minyak China pada 2022 telah turun 3,4% dari tahun sebelumnya untuk penurunan tahunan pertama sejak 2001.

“Impor minyak mentah negara itu naik 4% pada Desember dan dorongan permintaan yang cukup besar untuk bahan bakar transportasi … diantisipasi saat Tahun Baru Imlek dimulai pada Minggu,” kata analis PVM Tamas Varga.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam laporan bulanan bahwa permintaan minyak China akan tumbuh 510.000 barel per hari tahun ini, sementara perkiraan pertumbuhan permintaan global 2023 tidak berubah pada 2,22 juta barel per hari.

Minyak didukung oleh dolar AS yang lebih lemah, yang jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama pada hari Selasa karena ekspektasi kemungkinan perubahan kebijakan Bank Jepang yang dapat menjadi pendahulu untuk mengadopsi kebijakan moneter yang lebih ketat.

Pelemahan dolar membuat minyak berdenominasi greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Artikel Selanjutnya


Lupakan The Fed, Harga Minyak Nanjak Lagi ‘Didukung’ China

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts