penyebabsakit.com

China dan AS Bikin Harga Emas Sukses Naik 0,31% Pekan Ini

Jakarta, CNBC IndonesiaHarga emas dunia berhasil menguat 0,31% pekan ini setelah melalui pergerakan yang volatil karena sentimen global yang memburuk dan investor yang cenderung wait and see terhadap sinyal kebijakan dari Federal Reserve.

Sepanjang pekan ini, harga emas hanya sukses menguat selama dua hari perdagangan, sedangkan sisanya harga emas berakhir turun.

Pada awal perdagangan pekan ini (19/12/2022), harga emas terkoreksi hingga ke US$ 1.787,44 per troy ons. Kemudian sempat naik di perdagangan setelahnya, sebelum akhirnya kembali tertekan hingga Kamis (22/12/2022).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, pada perdagangan Jumat (23/12/2022), emas menguat 0,3% ditutup pada posisi US$ 1.797,91 per troy ons.

Dengan begitu, harga emas masih menguat 0,31% secara point to point dalam sepekan.



Analis Ross Norman mengatakan harga emas sangat volatile karena volume perdagangan emas tipis. Pelaku pasar juga sudah berada pada mood liburan sehingga lebih memilih wait and see.

“Pasar yang tipis membuat emas sangat rentan terhadap faktor penggerak sekecil apapun itu. Namun, emas diperkirakan masih mampu menguat menjelang akhir tahun,” tutur Norman, dikutip dari Reuters.

Faktor penggerak emas di antaranya adalah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) serta melonjaknya kasus di China.

jumlah masyarakat yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran, meningkat kurang dari yang diharapkan, sehingga menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih kuat di tengah kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral yang paling powerful dunia tersebut.

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian naik 2.000 ke penyesuaian musiman 216.000 untuk pekan yang berakhir 17 Desember. Angka tersebut di bawah ekspektasi ekonom yang disurvei Reuters di 222.000 orang. Serangkaian PHK di sektor teknologi dan industri yang sensitif terhadap suku bunga seperti perumahan sejauh ini tidak berdampak material pada klaim.

Kekuatan pasar tenaga kerja, yang juga digarisbawahi oleh beberapa penyusutan jumlah pengangguran pada awal Desember setelah sebagian besar meningkat sejak Oktober, meningkatkan risiko bahwa Federal Reserve dapat terus menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dan mempertahankannya di sana untuk sementara karena menangani inflasi.

Sementara dari China, angka infeksi virus Covid kembali memburuk. Bahkan, China memperkirakan puncak kasus infeksi Covid-19 akan terjadi dalam seminggu mendatang, menurut Zhang Wenhong, Direktur Pusat Nasional untuk Penyakit Menular negara tersebut.

“China diperkirakan akan mencapai puncak infeksi dalam waktu seminggu,” katanya, sebagaimana dilaporkan The Paper, outlet berita yang didukung pemerintah Shanghai pada Kamis (22/12/2022).

“Puncak infeksi juga akan meningkatkan tingkat penyakit parah, yang akan berdampak pada seluruh sumber daya medis kami,” ujarnya, menambahkan gelombang akan berlangsung satu atau dua bulan lagi setelah itu, dilansir dari Reuters, Jumat (23/12/2022).

Sebuah rumah sakit Shanghai memperkirakan setengah dari 25 juta orang pusat komersial akan terinfeksi pada akhir minggu depan. Para ahli mengatakan China dapat menghadapi lebih dari satu juta kematian akibat Covid tahun depan.

China sendiri melaporkan kurang dari 4.000 kasus Covid lokal bergejala baru secara nasional pada 22 Desember, dan tidak ada kematian akibat Covid baru selama tiga hari berturut-turut. Pihak berwenang telah mempersempit kriteria kematian akibat Covid, yang memicu kritik dari banyak pakar penyakit.

Sementara perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris pekan ini mengatakan jumlah infeksi di China kemungkinan lebih dari satu juta per hari dengan kematian lebih dari 5.000 per hari, dan ini sangat kontras dari data resmi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan melaporkan belum menerima data dari China tentang rawat inap Covid baru sejak Beijing mencabut kebijakan nol-Covidnya.

Sentimen global yang memburuk dan investor yang cenderung wait and see, membuat harga emas bergerak volatil. Kendati begitu, harga emas masih menguat tipis di sepanjang pekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Redup, Harga Emas Turun Terus

(aaf/aaf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version