Dalam Setahun, GOTO Pangkas Rugi Operasional hingga 66%


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mampu memangkas rugi operasional hingga 66,11% sepanjang tahun lalu, menjadi Rp 10,28 triliun, dari tahun sebelumnya rugi usaha Rp 30,33 triliun.

Penurunan rugi operasional ini salah satunya terpengaruh oleh penurunan beban perusahaan. Beban penjualan dan pemasaran tahun lalu turun hingga 54,35% menjadi Rp 6,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp 14,09 triliun.

Pos beban umum dan administrasi juga dipangkas 56% menjadi Rp 5,65 triliun dari tahun sebelumnya Rp 12,71 triliun dan beban pengembangan produk pun turun 24% menjadi Rp 3,52 triliun dari sebelumnya Rp 4,64 triliun.

 

Beban penyusutan dan amortisasi juga turun 8,2% menjadi Rp 2,67 triliun dari sebelumnya Rp 2,91 triliun dan beban operasional dan pendukung turun 8% menjadi Rp 1,71 triliun dari sebelumnya Rp 1,85 triliun. Biaya iklan dan pemasaran juga turun 54% menjadi Rp 1,99 triliun dari tahun sebelumnya Rp 4,28 triliun.

Sementara itu, GOTO mampu mencatatkan pendapatan bersih naik sebesar 30% menjadi Rp 14,79 triliun di 2023 dari Rp 11,35 triliun di 2022.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan, perusahaan telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada 4Q2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce.

Kemitraan ini akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services. Ke depannya, katanya, fokus perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan profitabel.

“Perseroan mengedepankan inovasi produk dan keunggulan operasional, dengan tujuan meningkatkan nilai yang perseroan berikan pada konsumen eksisting, meningkatkan wallet share, serta menumbuhkan basis konsumen,” jelasnya, dalam siaran pers, Selasa (19/3)

Perseroan berkomitmen untuk melanjutkan strategi yang telah berjalan dengan implementasi yang lebih kuat, seiring langkah menjajaki peluang bisnis inovatif baru, serta menghentikan berbagai inisiatif yang tidak dapat diperluas skalanya.”

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan, beban insentif secara Grup GoTo pada Q4-2023 turun 33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan itu berkontribusi pada penurunan 38% untuk full year 2023.

Sedangkan biaya kas operasional rutin (cash recurring fixed costs) pada Q4-2023 juga turun 39% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dan setahun penuh turun 19% sehingga berdampak pada perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 12,3 triliun.

 

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


3 Bulan Pimpin GOTO, Patrick Walujo Kebut Inovasi Produk

(rah/rah)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts