Dampak Pilpres hingga Geopolitik, Laba BFI Finance Anjlok 28,9%


Jakarta, CNBC Indonesia – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan penurunan laba bersih sebesar 28,9% pada kuartal I/2024. Manajemen tak menampik dinamika eksternal berpengaruh pada kinerja tiga bulan pertama tahun ini.

Melansir laporan keuangan terbarunya, BFI Finance mencatatkan laba bersih sebesar Rp261,46 miliar per Maret 2024. Di tahun sebelumnya, BFIN mencatatkan laba sebesar Rp508,8 miliar.

Sementara pendapatan perusahaan juga anjlok 5,5% menjadi Rp1,55 triliun, dari sebelumnya Rp1,64 triliun. Anjlokan ini dipantik oleh turunnya piutang pembayaran secara tahunan menjadi Rp1,44 triliun.

Melalui keterangan resminya, Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono tak menampik pergerakan ekonomi yang cukup dinamis di triwulan pertama ini. Di antaranya terkait perhelatan Pilpres, momentum Ramadan, serta kondisi geopolitik.

“Kami tetap fokus menerapkan risk appetite yang konservatif pada penyaluran kredit yang disetujui untuk menjaga kualitas aset dan fundamental bisnis Perusahaan,” ungkapnya, pada Kamis, (25/4/2024).

Berdasarkan piutang pembiayaan yang dikelola, bisnis BFI Finance masih didominasi oleh produk pembiayaan beragun kendaraan roda empat dan roda dua sebesar 61,7%.

Hal ini diikuti dengan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru sebesar 14,9%. Ada pula pembiayaan alat berat dan mesin 14,7%, pembiayaan beragun sertifikat properti 4,5%, serta pembiayaan lainnya 4,2%.

Portofolio pembiayaan dengan tujuan sektor produktif terlapor paling banyak, yakni sebesar 58,2% untuk pembiayaan modal kerja. Di samping itu, pembiayaan investasi sebesar 20,1%, pembiayaan multiguna 18,7%, dan berbasis syariah 3,0%.

[Gambas:Video CNBC]

(fab/fab)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts