Digosipkan Merger Dengan Grab, Saham GOTO Sentuh Rp 90


Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Senin (12/2/2024), di tengah masih hangatnya isu merger antara Gojek dengan Grab.

Hingga pukul 12:00 WIB, saham GOTO berhasil melesat 1,19% ke posisi Rp 85/saham. Bahkan, saham GOTO sempat melejit 7,14% dan menyentuh kembali level psikologis Rp 90 per saham pada awal sesi I hari ini.

Saham GOTO pada sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 27.552 kali dengan volume sebesar 3,38 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 293,84 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 102,12 triliun.

Dariorderbook-nya, terpantau antrean beli mendominasi dari antrean jual pada sesi I hari ini. Dari order bid atau beli, total antreannya sudah mencapai 38 juta lot, dengan antrean beli terbanyak berada di harga Rp 84/saham yang mencapai 8,1 juta lot atau sekitar Rp 68 miliar.

Sedangkan dari order offer atau jual, total antreannya mencapai 36 juta lot, dengan antrean jual terbanyak berada di harga Rp 90/saham yang mencapai 8,3 juta lot atau sekitar Rp 75 miliar.

GOTO terpantau melesat di tengah isu bahwa Gojek dan Grab berencana melakukan merger. Namun, pihak manajemen keduanya telah membuka suara.

Head of Corporate Communications GOTO, Sinta Setyaningsihmengatakan sampai saat ini tidak ada diskusi yang dilakukan perusahaannya terkait rencana itu. Pihaknya karena itu tak mau menanggapi rumor yang muncul di pasar.

“Kami tidak dapat menanggapi rumor di pasar. Saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” kata Sintaseperti dikutip dari detik.com.

Demikian juga Chief Communications Officer Grab Indonesia, Mayang Schreiber, yang menyatakan bahwa pihaknya tidak mau mengomentari rumor tersebut.

“Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar,” katanya.

GOTO Group dikabarkan kembali menjalin komunikasi dengan Grab Holdings di Singapura untuk mendiskusikan rencana merger yang sempat muncul ke publik pada 2020 yang lalu.

Berdasarkan laporan Bloomberg, saat ini Grab dan GoTo sedang dalam diskusi awal mengenai berbagai opsi merger.

Salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah Grab mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, ataupun dengan keduanya.

Laporan tersebut juga menyatakan saat ini GOTO semakin terbuka terhadap kemungkinan merger setelah memiliki pimpinan baru. Patrick Walujo baru saja ditunjuk sebagai CEO tahun lalu.

Pada akhir tahun 2020, saat itu Gojek yang belum bergabung dengan Tokopedia dilaporkan sudah menjalin komunikasi dan menetapkan potensi kesepakatan untuk merger. Namun, Gojek akhirnya memilih merger dengan e-commerce unicorn Tokopedia dan go public sebagai GOTO Group.

Namun saat ini saja Tokopedia yang kini menjadi unit usaha GOTO Group telah bergabung dengan induk TikTok, ByteDance. Tokopedia membuka jalan untuk kembalinya TikTok Shop ke Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


GOTO Ngacir Lagi, Makin Dekati Level Rp 120 per Saham

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts