Dua BUMN Antre IPO, Siapa Aja?

Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menyebutkan ada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam anteran IPO.

Read More

“Sementara ini pembicaraan dengan BUMN ada dua di pipeline yang cukup besar,” jelas jelas Inarno dalam konferensi pers, Selasa (6/12).

Namun menurutnya, hanya satu yang akan terlaksana di tahun ini dan satunya akan terlaksana di tahun depan. Sementara yang lainnya, menurut Inarno belum bisa dijelaskan.

Untuk diketahui, OJK memasang target penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp 152,7 triliun pada tahun 2023. Inarno optimistis penghimpunan di pasar modal tahun depan masih akan tinggi.

Hal ini mengingat dalam pipeline OJK masih ada 91 perusahaan yang akan melakukan penghimpunan dana melalui berbagai instrumen dengan total nilai Rp 96,29 triliun.

Rinciannya target penggalangan dana dari efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) mencapai Rp 109,47 triliun. Lalu initial public offering (IPO) Rp 22,01 triliun dan penawaran umum terbatas (PUT) senilai Rp 21,5 triliun.

“Jadi tentunya kami masih optimistis pertumbuhan cukup baik dari pipeline 91 tidak bisa terakomodir di 2022 dan akan di carry over pada 2023,” kata Inarno.

Adapun dalam pipeline OJK, penggalangan dana dari IPO atas 57 perusahaan sebesar Rp 52,08 triliun. Pendanaan dari PUT senilai Rp 30,06 triliun.

Lalu efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sejumlah Rp 7,71 triliun. Terakhir, dana dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) EBUS tahap I & II mencapai Rp 6,45 triliun.

Hingga 30 November 2022, total penghimpunan dana di pasar modal sudah mencapai Rp 224,49 triliun. Capaian ini sudah melampaui target tahun 2022 yang sebesar Rp 182,5 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN

(tep/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts