Duh, 12 Saham Ini Sudah Sentuh ARB Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa saham terpantau ambles dan sudah menyentuh batas auto reject bawah (ARB) saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,21% ke posisi 6.880,95 pada perdagangan sesi I Senin (20/2/2023).

Read More

Hingga pukul 11:30 WIB atau penutupan perdagangan sesi I hari ini, setidaknya ada 12 saham yang ambles dan sudah menyentuh ARB.

Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi I hari ini.














Emiten Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Harga
Hoffmen Cleanindo KING 96 -9,43%
Kabelindo Murni KBLM 320 -6,98%
Binakarya Jaya Abadi BIKA 81 -6,90%
Bintang Samudera Mandiri Lines BSML 380 -6,86%
Bukaka Teknik Utama BUKK 1.105 -6,75%
Fortune Mate Indonesia FMII 332 -6,74%
Fuji Finance Indonesia FUJI 222 -6,72%
Pakuan UANG 570 -6,56%
Hetzer Medical Indonesia MEDS 171 -6,56%
Aman Agrindo GULA 344 -6,52%
Ifishdeco IFSH 1.225 -6,49%
Surya Esa Perkasa ESSA 925 -6,09%

Sumber: Refinitiv

Saham emiten jasa cleaning service, security, washroom hygiene, dan parkir melalui anak perusahaan yang baru melantai di bursa Kamis pekan lalu yakni PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING) kembali menjadi yang paling parah koreksinya, yakni ambruk hingga 9,43% ke posisi Rp 96/saham dan sudah mencetak ARB sejak awal perdagangan hari ini.

Berikutnya ada saham emiten produsen kabel listrik, telepon, dan peralatan kabel yakni PT Kabelindo Murni Tbk (KLBM) yang anjlok 6,98% ke posisi Rp 320/saham.

Selain itu, beberapa saham IPO 2022-2023 juga kembali masuk ke jajaran saham ARB pada hari ini, seperti saham PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) dan saham PT Aman Agrindo Tbk (GULA).

Belum diketahui penyebab pasti ke-12 saham tersebut ambles dan menyentuh ARB. Namun, beberapa faktor yakni tingkat risikonya yang masih cukup tinggi karena harga sahamnya yang masih berfluktuasi dan kondisi global yang belum memungkinkan membuat ke-12 saham tersebut ambles.

Di lain sisi, investor cenderung wait and see menanti rilis serangkaian data ekonomi dan agenda penting di global pada pekan ini.

Adapun rilis data ekonomi penting yakni data aktivitas manufaktur (Purchasing Manager’s Index/PMI) periode Februari 2023, inflasi di Jepang, dan lain-lainnya.

Adapun agenda penting yang akan digelar pada pekan ini yakni keputusan suku bunga bank sentral China (People Bank of China/PBoC), bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), dan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA).

Di lain sisi, investor di RI masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu.

Keputusan rapat dewan gubernur BI sesuai dengan ekspektasi pasar. Berdasarkan survei CNBC Indonesia, dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral menahan suku bunga di level 5,75%. Dua institusi memperkirakan BI mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 25 bp menjadi 6,00%.

Sebagai catatan, BI mulai menaikkan suku bunga acuan sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023. Secara total, kubu MH Thamrin sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 225 bp menjadi 5.75%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Investor Ritel Gigit Jari, Emiten Pendatang Baru ARB Jamaah


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts