Duh! 6 Saham Emas RI Longsor Nih

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas saham emiten emas terpantau melemah pada perdagangan sesi 2 Jumat (5/5/2023), berlawanan dengan harga emas yang menguat bertengger di atas US$ 2000 per troy ons.

Read More

Hingga pukul 14:20 WIB, dari 6 saham emas di RI, seluruhnya melemah, bahkan terdapat yang mengalami penurunan maksimal atau ARB. Dari 6 saham yang melemah, lima diantaranya ambruk lebih dari 1% dan satu terkoreksi kurang dari 1%.

Berikut pergerakan saham emiten emas pada perdagangan hari ini.








No

Saham

Kode Saham

Harga Terakhir

Perubahan

1

Aneka Tambang

ANTM

2,070

-2.82%

2

Archi Indonesia

ARCI

334

-0.60%

3

Bumi Resources Minerals

BRMS

155

-3.12%

4

Hartadinata Abadi

HRTA

356

-2.20%

5

Merdeka Cooper Gold

MDKA

3,610

-6.96%

6

J Resources Asia Pasifik

PSAB

100

-1.96%

Saham PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA) menjadi yang paling besar pelemahannya hingga sesi 2 hari ini, yakni anjlok 6,96% ke posisi harga Rp 3610/saham.

Selanjutnya di posisi kedua, ada saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang melemah 3,12% ke Rp 155/saham.

Posisi ketiga yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melemah 2,82% ke Rp 2070/saham.

Selain itu, beberapa saham emas berkapitalisasi pasar di bawah Rp 10 triliun pada hari ini juga ambruk, seperti saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Harga emas menguat 12% jika dilihat secara Year-to-Date (YTD), dari US$ 1.824 jadi US$ 2.042 per troy ons. Harga tertinggi emas sebelumnya terjadi pada 8 Maret 2022 berada di US$ 2052. Harga emas saat ini merupakan tertinggi ketiga sepanjang sejarah.

Harga emas melonjak drastis sejak Rabu (3/5/2023) begitu bank sentral AS mengumumkan kebijakan moneternya.

Keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan akan segera menahan suku bunga yang mendorong harga emas semakin tinggi.

The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Rabu kemarin menjadi 5,0-5,25%. Namun, kenaikan tersebut diyakini menjadi yang terakhir.

Dengan tidak adanya kenaikan, dolar AS diharapkan akan melemah dan yield surat utang pemerintah AS akan melandai. Kondisi tersebut akan menguntungkan emas karena dolar semakin terjangkau untuk investasi.

Harga emas juga ditopang oleh meningkatnya kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan di AS dan prahara utang pemerintah AS. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan emas dari bank-bank sentral di dunia.

Singapura memborong emas selama tiga bulan beruntun dengan total pembelian 68,7 ton. India memborong dua bulan beruntun dengan pembelian 7,3 ton.

Dengan tambahan cadangan emas sebesar 68,7 ton maka cadangan emas Singapura kini menembus 222 ton atau melonjak 45% dibanding akhir tahun.

Sepanjang kuartal I-2023, pembelian emas oleh bank sentral menembus 168,2 ton. Singapura menjadi pemborong terbesar dengan jumlah 68,67 ton disusul China dengan 57,85 ton, dan Turki sebesar 30,21 ton.

Kendati China terus menumpuk emas, cadangan emas Tiongkok masih kalah jauh dengan AS.

Hingga kuartal I-2023, cadangan emas bank AS menembus 8.133,5 ton atau menjadi yang tertinggi dibandingkan negara lain.

Anomali pergerakan saham emas dengan harga komoditasnya disebabkan adanya aksi profit taking dari yang juga tercermin dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Akhir pekan ini, IHSG anjlok hingga penurunan terdalamnya sebesar 1,3% menyentuh Rp 6737.

Selain itu, emiten PSAB, ARCI, dan ANTM yang telah merilis kinerja laporan keuangan kuartal I 2023 menunjukkan penurunan pendapatan secara kuartalan (qoq).

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Antam Rilis Laporan Eksplorasi Periode 2022, Ini Rinciannya

(mza/mza)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts