Duh, Saham Trah Nursalim & ‘Penguasa IKN’ Kompak ARB

Jakarta, CNBC Indonesia – Dua Saham emiten properti yakni PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) dan PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) kembali ambles dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Kamis (2/2/2023).

Read More

Keduanya kembali ambles meski saham-saham properti di RI pada pagi hari ini cenderung positif setelah kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) sesuai prediksi pasar.

Per pukul 09:35 WIB, saham OMRE sudah ambles 6,61% ke posisi harga Rp 565/saham. Sedangkan saham BSBK juga sudah ambrol 6,9% menjadi Rp 81/saham.

Saham OMRE sudah ditransaksikan sebanyak 22 kali dengan volume sebesar 17.400 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 9,83 juta.

Sedangkan di saham BSBK, pagi hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 5.517 kali dengan volume sebesar 249,53 juta dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 20,23 miliar.

Hingga pukul 09:35 WIB, di saham OMRE, ada 830 lot antrian jual di order offer pada harga Rp 565/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada lagi antrian yang tertera, menandakan bahwa saham OMRE sudah menyentuh ARB.

Nasib sama juga dialami oleh saham BSBK, di mana pada order bid atau beli, belum ada antrian lagi yang tercantum, menandakan saham BSBK juga sudah menyentuh ARB. Namun di order offer atau jual, terdapat 479.454 lot antrian di harga Rp 81/saham.

Saham BSBK masih banyak tertera jumlah antrian, menandakan bahwa investor yang ingin melepas saham BSBK masih cukup banyak. Namun karena terus mencetak ARB, maka hingga kini investor masih cukup kesulitan untuk melepas saham BSBK.

Diketahui, saham OMRE dan BSBK juga sudah menyentuh ARB berhari-hari, alias sudah mencetak ARB berjilid-jilid. Di saham OMRE, sudah delapan hari mencetak ARB dan di saham BSBK sudah mencetak ARB dalam enam hari terakhir.

Bahkan keduanya sudah berada di bawah harga penawaran perdananya, di mana saham OMRE menjadi yang terburuk karena sudah cukup jauh dari harga penawaran perdananya.

Selain karena investor masih melakukan aksi profit taking, belum diketahui penyebab pasti penurunan saham OMRE dan BSBK hingga hari ini. Namun, koreksinya keduanya yang masih cukup parah terjadi di tengah cenderung cerahnya saham sektor properti di RI hari ini.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


BSBK, ‘Anak Baru’ yang Sudah Aktif

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts