Efek Mengerikan Perbankan Nyata, IHSG Kritis

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (11/01/23) ditutup melemah di tengah kekhawatiran investor akan potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan mempertahankan sikap hawkish-nya untuk waktu yang lebih lama.

Read More

Indeks ditutup turun 0,51% menjadi 6588.54 Penurunan IHSG kali ini melibatkan sebanyak 355 saham yang mengalami koreksi, 178 saham mengalami apresiasi serta 159 lainnya stagnan.

Sementara itu volume perdagangan mencapai 9,8 miliar saham dengan nilai perdagangan sekitar Rp 5,7 triliun.

Lagi-lagi Saham-saham bank berkapitalisasi pasar terbesar secara mayoritas masih menjadi pemberat paling besar pada hari ini. BBNI menjadi saham yang paling besar penurunannya yakni 3,44%. Disamping itu, BMRI juga merosot 2,16% diikuti saham BBCA yang turun 1,22% dan BBRI 0,68%.

Tak hanya itu, beberapa saham lain yang melemah turut membebani IHSG. Astra International turun 1,415 sementara United Tractors turun 1,10%.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang berpotensi mempertahankan sikap hawkish-nya untuk waktu yang lebih lama membuat investor di dalam negeri kembali khawatir bahwa perlambatan ekonomi di AS akan benar-benar terjadi, meski inflasi cenderung terus melandai.

Sebelumnya, Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan dalam pidatonya kemarin bahwa bank sentral berkomitmen kuat untuk menurunkan inflasi, meskipun berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi dan memicu tekanan dari politisi.

“Stabilitas harga adalah bantalan utama bagi ekonomi yang sehat dan memungkinkan masyarakat mendapatkan keuntungan yang tak terhitung dari waktu ke waktu,” tutur Powell, dalam pidatonya di Riksbank Conference Selasa kemarin dikutip dari CNBC International.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Roller Coaster IHSG, Naik Turun Makin Gak Bisa Ditebak

(ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts