Jakarta, CNBC Indonesia – Data dari rilis neraca dagang menujukkan Indonesia masih menujukkan angka surplusnya USD3,45. Tapi, ada penurunan nilai ekspor yang cukup dalam.
Menurut Ekonom Bank Danamon Irman Faiz, pelemahan ekspor disebabkan melandainya harga komoditas serta permintaan dari mitra dagang Indonesia. Kondisi inipun diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Harga komoditas masih akan terkoreksi karena normalisasinya belum terjadi secara penuh. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah bisa melakukan akselerasi hilirisasi hingga memanfaatkan ASEAN Intra trade.
Selengkapnya saksikan dialog Bramudya Prabowo dengan Ekonom Bank Danamon Irman Faiz dalam segmen Market Focus di Program Closing Bell, Selasa (18/07/2023).
Sumber: www.cnbcindonesia.com