penyebabsakit.com

Emiten Air Crazy Rich RI Bangun Pabrik Baru, Segini Budgetnya

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten air mineral milik crazy rich Indonesia Hermanto Tanoko PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) pada 2023 akan fokus membangun tiga pabrik baru dan jaringan distribusi di seluruh Indonesia. Wakil Direktur Utama CLEO, Melisa Patricia mengatakan pasar air minum dalam kemasan di Indonesia masih terbuka lebar, sehingga perseroan tetap optimis untuk melanjutkan langkah espansi dengan membangun pabrik baru dan memperbanyak jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Tanah Air.

“Pembangunan pabrik baru di berbagai lokasi di seluruh Indonesia merupakan salah satu strategi CLEO untuk mengurangi biaya distribusi yang mahal sekaligus mendekatkan Perseroan dengan konsumen,” jelas Melisa dalam keterangan resmi, Senin (5/12/2022).

Tahun ini, CLEO telah menganggarkan belanja modal Rp 220 miliar untuk mengembangkan jaringan distribusi khususnya di luar Jawa, seperti di Sumatra dan Kalimantan. Tahun ini Perseroan memperluas 5 pabrik dan membangun 3 pabrik baru.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dari lima proyek perluasan pabrik tersebut, Perseroan telah menyelesaikan perluasan pabrik di Banjarmasin, Citeureup, dan Bojonegoro,” rinci Melisa.

Untuk diketahui, hingga kuartal III 2022, CLEO membukukan laba bersih Rp 150,94 miliar. Angka ini naik 10% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 136,59 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, Rabu (26/10/2022), kenaikan tersebut tak lepas dari penjualan yang diperoleh emiten milik pengusaha Hermanto Tanoko tersebut. Penjualan bersih kuartal III-2022 naik 26,44% secara tahunan menjadi Rp 1,01 triliun dari sebelumnya Rp 802,94 miliar.

Beban pokok mengalami kenaikan 35% secara tahunan menjadi Rp 621,04 miliar. Sedang laba kotornya naik 13,79% secara tahunan menjadi Rp 393,48 miliar.

CLEO memang mencatat kenaikan beban penjualan menjadi Rp 109,89 miliar dari sebelumnya Rp 94,39 miliar. Beban umum & administrasi juga naik 57,04 miliar dari sebelumnya Rp 55,07 miliar.

Namun, penurunan beban keuangan bisa sedikit mengkompensasi kenaikan beban tersebut. Beban keuangan CLEO turun 49,94% menjadi Rp 9,1 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 18,19 miliar.

Struktur keuangan yang seperti itu yang membuat CLEO masih mampu mengerek kenaikan laba bersih. Sejalan dengan kenaikan ini, laba per saham dasar juga naik menjadi Rp 12,58 per saham dari sebelumnya Rp 11,38 per saham.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

(tep/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version