Emiten Batu Bara Hary Tanoe Tawarkan Obligasi, Cari Rp500 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten batu bara milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) menawarkan obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2023 senilai Rp 500 miliar yang terdiri dari 3 seri.

Read More

“Dengan ini disampaikan Obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 500.000.000.000 yang terdiri dari 3 seri yaitu sebagai berikut seri A, seri B, seri C,” tulis manajemen mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/10).

Jumlah pokok obligasi seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp 250.000.000.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 370 hari kalender sejak tanggal emisi.

Jumlah pokok obligasi seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp 149.825.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi.

Jumlah pokok obligasi seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp 100.175.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,50% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 5 tahun sejak tanggal emisi.

“Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi,” ungkapnya.

Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 6 Januari 2024 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing obligasi pada tanggal 16 Oktober 2024 untuk obligasi seri A, 6 Oktober 2026 untuk obligasi seri B, dan 6 Oktober 2028 untuk obligasi seri C.

Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

Selain itu, IATA juga melakukan penawaran umum berkelanjutan sukuk wakalah berkelanjutan I MNC Energy Investments tahap I tahun 2023 (Sukuk Wakalah).

Adapun sukuk wakalah yang ditawarkan sebesar Rp 250 miliar yang terdiri dari 3 seri yaitu seri A, seri B, dan seri C.

Jumlah dana modal investasi seri A yang ditawarkan sebesar Rp 100 miliar dengan Imbal hasil wakalah sebesar Rp 10.750.000.000 atau ekuivalen sebesar 10,75% per tahun. Jangka waktu sukuk wakalah seri A adalah 370 hari kalender sejak tanggal emisi.

Jumlah dana modal investasi seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp 49.300.000.000 dengan imbal hasil wakalah sebesar Rp 5.546.250.000 atau ekuivalen sebesar 11,25% per tahun. Jangka waktu sukuk wakalah seri B adalah 3 tahun sejak tanggal emisi.

Jumlah dana modal investasi seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp 100.700.000.000 dengan imbal hasil wakalah sebesar Rp 11.580.500.000 atau ekuivalen sebesar 11,50% per tahun.

Jangka waktu sukuk wakalah seri C adalah 5 tahun sejak tanggal emisi. Sukuk wakalah ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah dana modal Iminvestasi.

Imbal hasil wakalah dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran imbal hasil wakalah sukuk wakalah.

Pembayaran imbal hasil wakalah pertama akan dilakukan pada tanggal 6 Januari 2024, sedangkan pembayaran Imbal Hasil Wakalah terakhir dilakukan pada tanggal jatuh tempo yaitu 16 Oktober 2024 untuk sukuk wakalah Seri A, 6 Oktober 2026 untuk sukuk wakalah Seri B, dan 6 Oktober 2028 untuk sukuk wakalah Seri C.

Pembayaran sukuk wakalah dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Penurunan Suku Bunga Kian Dekat, Rupiah Bisa Makin Kuat?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts