Emiten BEI Tembus 900 Perusahaan, Sektor Ini Mendominasi

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total perusahaan yang tercatat di pasar modal saat ini tembus 900 emiten atau tepatnya 901 perusahaan.

Read More

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan pencapaian ini tidak hanya berkat kerja sama self-regulatory organization (SRO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tetapi juga berkat kolaborasi dari seluruh stakeholders pasar modal, yakni perusahaan efek sebagai penjamin emisi efek, konsultan hukum, kantor akuntan publik, notaris, biro administrasi efek, asosiasi pengusaha serta investor retail maupun institusi yang senantiasa mendampingi perusahaan dalam persiapan Initial Public Offering (IPO) sampai pencatatan efeknya di BEI.

“Pencapaian perusahaan tercatat saham yang telah melebihi 900 perusahaan ini merupakan wujud kepercayaan para manajemen dan pemilik usaha terhadap pasar modal Indonesia sebagai sumber pendanaan untuk keberlangsungan usaha,” ujarnya di gedung BEI Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Jika ditinjau dari jenis usaha, perusahaan tercatat saham di BEI saat ini didominasi oleh sektor consumer cyclicals yang mencapai 16,9% dari total dengan jumlah 152 perusahaan.

Beberapa sektor lainnya yang mendominasi adalah sektor consumer non-cyclicals,  financial dan basic materials, masing-masing sebesar 13,7%, 11,8% dan 11,3% dari total perusahaan tercatat di BEI.

Sementara itu secara geografis, persebaran perusahaan tercatat BEI masih berpusat di DKI Jakarta, yaitu sebesar 71,4% dari total atau sejumlah 643 perusahaan tercatat. Adapun provinsi dengan perusahaan tercatat terbanyak selanjutnya adalah Jawa Barat sebesar 8,3% dan Banten sebesar 7,7%.

BEI optimis bahwa akan semakin banyak perusahaan dari berbagai sektor usaha di berbagai daerah Indonesia yang mencatatkan sahamnya dan memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan. Sampai dengan saat ini, masih terdapat 27 perusahaan potensial di pipeline pencatatan BEI.

“Berbagai upaya yang BEI lakukan untuk menjaring calon perusahaan tercatat adalah dengan memberikan edukasi terkait IPO dalam bentuk seminar, coaching clinic, masterclass, one-on-one, baik di pusat atau di daerah melalui Kantor Perwakilan BEI,” sebutnya.

Dalam hal peningkatan kualitas calon perusahaan tercatat, BEI telah melakukan penyesuaian Peraturan Nomor I-A pada tahun 2021 mengenai persyaratan keuangan dan kapitalisasi pasar yang diharapkan dapat lebih mengakomodasi berbagai jenis perusahaan.

Setelah diberlakukan penyesuaian Peraturan I-A tersebut, rata-rata kapitalisasi pasar perusahaan tercatat mencapai Rp10,3 triliun atau tumbuh sebesar 254,8%.

Sementara itu, rata-rata jumlah dana yang dihimpun (fund raised) dan aset masing-masing mencapai Rp837,7 miliar dan Rp4,8 triliun atau tumbuh 54,8% dan 146,1%.

Ke depannya, BEI berharap semakin banyak pemilik usaha yang antusias untuk memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai sumber pendanaan usahanya.

Selain itu, BEI juga berharap stakeholders dapat meningkatkan kolaborasi aktif untuk mengembangkan pasar modal Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing global, sehingga pada akhirnya dapat menguatkan perekonomian Indonesia.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


IHSG Hari Ini Ditutup Naik 0,56%

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts