Emiten Media Selalu Naik Jelang Pemilu, Mitos Atau Fakta?

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten media kerap kali dikaitkan dengan pemilihan umum (pemilu). Ini karena perannya yang tak lepas sebagai sumber informasi dan sarana komunikasi bagi para kandidat partai politik dan masyarakat.

Emiten media masuk ke dalam sektor consumer cyclical yang dari segi bisnis selalu mengikuti siklus event besar seperti hari raya keagamaan, liburan sekolah, tanggal merah, Piala Dunia, bahkan Pemilu juga termasuk.

Read More

Menjelang pemilu biasanya emiten media akan diperlukan untuk pencitraan para calon pemimpin. Dengan begitu, ekspektasi pendapatan dari iklan potensi bisa meningkat dibandingkan hari biasanya.

Kenaikan pendapatan akan meningkatkan peluang bottom line tumbuh positif yang bisa menjadi katalis harga saham turut melonjak. Pertanyaannya adalah apakah harga saham dari emiten media bakal selalu moncer jelang pemilu?

Ada empat emiten yang akan diulas yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan anak usahanya PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), kemudian ada PT Global Mediacom Tbk (BMTR) serta anak usahanya PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Kinerja Harga Saham

Kinerja saham dalam merespon suatu sentimen biasanya forward looking, oleh karena itu kami menilai dalam lima kali periode pemilu harga saham akan mulai terefleksi sejak setahun sebelumnya.




Foto: Refinitiv
Pergerakan harga saham media secara tahunan ketika pemilu

Dari tabel di atas  ini terlihat saham SCMA yang paling atraktif dalam merespon pemilu dengan hasil lima kali ditutup hijau secara tahunan. Berbanding terbalik dengan BMTR yang malah lima kali ditutup merah.

Efek pemilu di respon positif emiten media paling kentara pada 2009 silam dimana BMTR, MNCN, dan SCMA mencetak kinerja harga saham sama-sama di zona hijau, melonjak rata-rata dua digit.

Melihat dari korporasi, Grup Emtek paling bersinar pada pemilu 2014 dimana EMTK melonjak 40,54% dan SCMA melesat 33,33%. Sedangkan emiten media milik grup konglomerasi Hary Tanoesoedibjo, BMTR dan MNCN masing-masing terbang 42,62% dan 136,23%.

Secara keseluruhan pada tahun pemilu emiten media rata-rata menguat, hanya saja lebih didominasi oleh satu grup, kecuali 2009. Sedangkan untuk kinerja satu tahun sebelum tahun politik ternyata belum terlalu bergerak atraktif, bahkan di tahun ini hanya BMTR saja yang masih positif kinerjanya sebesar 10,07% secara year-to-date (YTD), sementara yang masih terjerembab di zona merah.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Media Nyentrik Vice Bangkrut, Lagi Nunggu Pembeli Baru

(tsn/tsn)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts